Tata Kelola Air dan Penanganan Banjir di Kota Tangerang, DPRD Minta Pemkot Lakukan Evaluasi Total

- 21 Februari 2021, 21:34 WIB
DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang mendirikan dapur umum untuk membantu warga Kota Tangerang yang terdampak banjir.
DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang mendirikan dapur umum untuk membantu warga Kota Tangerang yang terdampak banjir. /

KABAR BANTEN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Tangerang meminta kepada Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah untuk melakukan evaluasi total program setiap dinas di Pemkot Tangerang mengenai manajemen tata kelola air dan penanganan banjir di Kota Tangerang.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo, Minggu, 21 Februari 2021. Ia menuturkan tata kelola air yang dilakukan Dinas PUPR perlu dilakukan perbaikan sebab luapan dari kali angke dan Sungai Cisadane begitu besar. Ditambah lagi dengan adanya tanggul yang jebol, menimbulkan kesan jika pembangunan tak memperhitungkan besarnya debit air yang akan ditimbulkan.

"Perkara tanggul jebol seharusnya sudah bisa diantisipasi dalam manajemen tata kelola air. Sebab permukiman yang tak alami banjir, kini terkena imbasnya akibat tanggul jebol. Perhitungan harus matang dilakukan dan ini menjadi catatan bagi fraksi PDI Perjuangan untuk evaluasi kerja dinas terkait," kata Gatot.

Baca Juga: Tangerang Dikepung Banjir, WH: Pemprov Banten tak Tinggal Diam

Disisi lain, Dinas PUPR juga diminta untuk segera managemen krisis penanganan dini agar banjir tidak meluas, mengingat curah hujan masih tinggi hingga pekan depan. Lalu kepada dinas lainnya, respon cepat dengan membantu warga terdampak juga harus dilakukan segera. Karena urusan banjir bukan pada satu dinas tetapi menyangkut menyeluruh hingga ke tingkat kelurahan.

"Jangan terus menunggu instruksi tetapi bisa bergerak secara cepat memenuhi kebutuhan warga karena ini bagian dari pelayanan publik. Apalagi di masa pandemi, jangan sampai upaya menekan penyebaran Covid-19 menjadi kendur," ujarnya.

Kemudian Gatot juga menyoroti mengenai kebersihan lingkungan melalui kampung tematik yang dirasakan belum optimal. Sebab banyak sampah yang timbul saat hujan dari saluran sehingga pemeliharaan yang tidak optimal dan perlu pembenahan. 

"Wali Kota harus mengevaluasi secara total mengenai manajemen kerja dinas dalam penanganan banjir sebab lokasi tersebut terus berulang terdampak dan bahkan kini meluas meski diketahui intensitas hujan sedang lebat. Mestinya harus diantisipasi sejak dini, bukan sekarang baru kerepotan," ujarnya.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG : Tangerang Raya Diminta Tetap Waspada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Dua Hari

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x