Baca Juga: Besok Presiden Jokowi Direncanakan Datang ke Kabupaten Serang, Ini Agendanya
Dipandang sebagai anak kemarin yang baru lulus S1, bukan tanpa bekal, meskipun tanpa ada backround politik baik dari silsisah keluarga, bahkan pendidikan S1 nya yang mengambil jurusan sains dalam bidang studi pendidikan matematika, semasa kuliah ia mempunyai pengalaman yang cukup akan dunia politik, karena ia pernah hidup dijalanan sebagai seorang aktivis.
Baca Juga: BGESEU, Reksa Dana Syariah Mata Uang USD, Kedepankan Prinsip Berkelanjutan
Berbekal pengalamannya semasa kuliah sempat menjadi parlemen di kampus sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Pasundan (UNPAS) periode 2014-2015, yang sedikitnya mengetahui perihal politik meski dalam tingkatan kampus, pasca lulus ia pun segera mengimplementasikan apa yang didapatkan semasa kuliah dengan langsung terjun dalam dunia politik di masyarakat.
Meski demikian, dirinya mengakui, pidato yang diibaratkan makanan sehari-hari saat menjadi seorang mahasiswa, ketika terjun langsung ke masyarakat dan terpilih sebagai wakil rakyat, ia merasa kesulitan saat pertama kali pidato dihadapan masyarakat.
Baca Juga: Bersih dari Sengketa Informasi, KI Banten Apresiasi Pemkab Pandeglang
Dirinya menyadari, bahwa pidato dihadapan mahasiswa atau pejabat, dengan dihadapan masyarakat berbeda dan sangat sulit, karena sebagai wakil rakyat, harus mampu mengikuti pola komunikasi dan aspirasi atau harapan dari masyarakat sendiri.
“Menjadi seorang wakil rakyat atau anggota DPRD itu tidak mudah, di politik ini, saya belajar bagaimana berbicara dengan bahasa yang santun, dengan bahasa yang dimengerti oleh masyarakat,” ujarnya.