KABAR BANTEN - Kepala Kejaksaan Negeri atau Kajari Cilegon, Ely Kusymastuti mengaku meneteskan air mata (menangis) menyikapi tingginya angka kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak di Kota Cilegon.
Kajari Cilegon menyampaikan, kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak tersebut mendominasi berkas perkara yang masuk ke Kejari Cilegon.
Kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak di Kota Cilegon yang terbesar adalah tindak asusila.
"Pada awal saya bertugas di Kota Cilegon, saya kira tingginya angka kejahatan asusila hanya sekadar kebetulan. Tapi setelah 8 bulan bertugas, kok setiap bulan didominasi kasus asusila," ujar Kajari Cilegon, Ely Kusymastuti dalam ekspose yang dilakukan di Aula Kejari Cilegon, Jumat, 12 Maret 2021.
Baca Juga: Kejari Cilegon Awasi Rehab Lima Gedung Sekolah
Menurut Kajari Cilegon, dari 20 hingga 30 berkas yang masuk ke Kejari Cilegon perbulan, 70 persennya adalah kasus asusila dan mayoritas korban dari kasus tersebut adalah anak-anak.
"Saya menanggis setiap kali membaca berkas kasus kejahatan asusila. Mayoritas korbannya di bawah umur loh, kasihan anak-anak. Lalu pelakunya itu orang di sekitar si anak, entah tetangga, kakak kelas, bahkan pamannya sendiri," ujarnya.
Baca Juga: Kejari Cilegon Miliki Gedung Baru, Siap Optimalkan Tujuh Program Strategis
Kajari Cilegon mengatakan, bahwa dirinya teringat satu kasus asusila yang korbannya anak perempuan di bawah umur yang digilir oleh tiga pria yang merupakan kakak kelasnya. Dimana usia si korban dan pelaku tidak jauh berbeda.