Tiga Kecamatan di Lebak Diproyeksikan Jadi Kebun Manggis

- 1 April 2021, 09:28 WIB
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar SP MSi mendampingi Direktur Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian, Ir. Rahmanto berkunjung ke kebun Manggis di Desa Luhur Jaya, Kecamatan Cipanas dalam rangka persiapan kegiatan UPLAND Area.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar SP MSi mendampingi Direktur Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian, Ir. Rahmanto berkunjung ke kebun Manggis di Desa Luhur Jaya, Kecamatan Cipanas dalam rangka persiapan kegiatan UPLAND Area. /Dok. Kadistan Lebak

KABAR BANTEN - Pemkab Lebak melalui Dinas Pertanian Kabupaten Lebak akan menanam 50.000 bibit pohon manggis di 3 kecamatan di Kabupaten Lebak.

Ketiga kecamatan yang manjadi penanaman pohon manggis itu yakni Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong dan Cibeber.

"Pohon manggis akan ditanam di lahan sasaran seluas 500 hektar," kata Kepala Dinas Pertanian Rahmat Yuniar kepada KabarBanten.com, Kamis, 1 April 2021.

Lahan seluas 500 hektare tersebar di Kecamatan Cipanas seluas 120 hektare Kecamatan Lebak Gedong 50 hektar dan Kecamatan Cibeber seluas 330 hektar. Lahan itu terdiri dari milik kelompok tani serta tanah adat Wewengkon Citorek, Kecamatan Cibeber.

Baca Juga: PDAM Tirta Multatuli Alami Krisis Air Baku, 4.500 Pelanggan Menjerit, Manajemen Minta Maaf

"Kalau 1 hektare kita budidaya tanam pohon Manggis menggunakan jarak tanam satu lainnya 10 x 10 meter maka persatu hektarnya sebanyak 100 pohon. Kalau 500 hektare maka sekira 50.000 pohon Manggis yang ditanam itu juga kalau menggunakan jarak tanam 10 x 10 meter," katanya.

Pola tanam yang nanti akan dilakukan yaitu tidak membabat habis pohon keras sudah ada. Pohon sudah ada tetap dirawat dan dipelihara.

"Mudah-mudahan pohon manggis yang ditanam bisa juga menahan longsor atau erosi. Kita enggak mau mengganggu tanaman sudah ada terutama tanaman keras sehingga tanah itu semakin kuat dan bagus sesuai harapan kita agro wisata bisa tercipta," katanya.

Baca Juga: Gawat! FKPT Banten Sebut Milenial Terpapar Terorisme Meluas

Bibit pohon manggis yang akan ditanam oleh petani di tiga kecamatan merupakan program Upland dari Kementerian Pertanian. Program Upland merupakan sebuah proyek bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani.

Program Upland ini program Kementerian Pertanian yang dananya pinjaman luar negeri dari Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (1FAD).

"Jadi Upland ini suatu program Kementan yang dananya pinjaman luar negeri dihibahkan ke Pemkab Lebak," katanya.

Baca Juga: KLB Ditolak Menkumham, Iti Octavia Jayabaya Santai Memancing

Jenis bibit pohon Manggis yang ditanam harapannya dari Kabupaten Lebak. Varietas Manggis Kabupaten Lebak juga sudah bagus sudah kualitas ekspor.

"Pogram Upland ini secepatnya di 2021 sudah bisa dilaksanakan setelah proses administrasi dan petani sudah siap maka segera dilaksanakan. Program Upland ini kalau gak salah selama 4 tahun terus mendapatkan pendampimgan sampai pohon Manggis ditanam tumbuh besar," katanya.

Selain bibit pohon, program Upland juga akan dibuatkan saluran irigasi untuk proses penyiraman pohon serta gudang pengolahannya.

Baca Juga: Transparansi Keuangan, ETPD Pemkab Lebak Terbaik di Banten, Iti Octavia Jayabaya Tandatangani TP2DD

"Kalau sudah 7 tahun dan berbuah satu pohon bisa menghasilkan panen Manggis sampai 50 kilo. Jika dikalikan 50.000 pohon maka satu kali panen itu sebanyak 2.500.000 kilo," katanya.

Buah Manggis yang dipanen selain buat memenuhi pasar lokal tetapi juga di Ekspor. Sepertihalnya dari Kecamatan Cipanas.

"Setiap kali musim manggis di Ekspor. Selain itu juga diolah buat obat," katanya.

Baca Juga: Stabilkan Harga Sembako jelang Ramadan, Operasi Pasar di 28 Kecamatan Siap Digelar

Rahmat Yuniar berharap, melalui program Upland ini bisa menjadikan Wewengkon Citorek menjadi kawasan agro wisata.

"Karena Disbudpar Lebak juga telah membangun kawasan juga di situ. Kita sebagai pendukung untuk pengembangan agro wisata, dengan demikin nanti ke depan dilingkungan Citorek itu menjadi sentra tanaman manggis, yang bisa dijadikan oleh - oleh juga kedepannya dan bisa meningkatkan pertumbuhan atau pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.

Sebagaimana diketahui, diungkapkan Rahmat Yuniar, visi Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menjadikan Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal.

Baca Juga: Jadi Manajer RANS Cilegon FC, Punya Tangungjawab Besar, Hamka Hamzah Ungkapkan Harapannya

"Ini salah satu bentuk dukungan Distan melalui Kementerian Pertanian. Dengan demikian ke depan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lebak, khususnya Wewengkon Citorek bisa bertambah, mungkin setelah Covid-19 hilang, tapi kita sudah perisiapkan selain Manggis, sekarang sedang tanam alpukat seluas 14 hektare dan yang sudah berjalan yaitu budidaya Stroberi," katanya.

Rahmat Yuniar optimis, produktivitas pertanian akan semakin menigkat dan pendapatan petani bertambah. Apalagi nanti setelah dioperasionalkannya jalan tol Serang - Panimbang.

"Nanti dengan telah dibukanya jalan tol insyaallah prodak pertanian mudah dipasarkan. Dan juga akan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lebak," katanya.

Baca Juga: FSPP Kawal Transformasi Digital Pesantren di Banten, Ini Langkah yang Dilakukan

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, kalau Kabupaten Lebak menjadi salah satu lokasi yang terpilih penerima hibah program Upland berupa penanaman pohon manggis seluas 500 hektar.

"Kami akan memanfaatkan dana hibah yang diberikan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi petani Kabupaten Lebak," katanya.

Ia menjelaskan, bahwasannya Upland ini adalah program yang sangat memotivasi bagi Kabupaten Lebak untuk peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.

Baca Juga: Sambut Bulan Suci Ramadan, Gapai Magfiroh, Bikers Sadulur Sabatur Gelar Pengajian Rutin

Terlebih Kabupaten Lebak merupakan daerah penyangga ibu kota juga daerah konservasi dan berbasis pertanian. 

"Kita berharap ini menjadi titik awal untuk kemandirian pangan di Indonesia. Dan paling terpenting adalah mengupgrade ilmunya kepada petani bukan hanya  yang sudah berumur tetapi bagaimana juga menggerakkan para petani milenial sehingga mau ikut bergerak membangun sektor pertanian," katanya.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x