KABAR BANTEN - Gunung Liman merupakan Gunung yang dikeramatkan dan dijaga oleh incu putu Kasepuhan Adat Cibarani dan juga Suku Baduy Kabupaten Lebak.
Gunung Liman dikeramatkan karena merupakan titipan dari para leluhur kasepuhan Adat Cibarani maupun Suku Baduy kepada incu dan putunya agar dijaga dan dilindunginya.
Gunung Liman yang dikeramatkan ataupun disakralkan oleh Suku Baduy, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar sebetulnya berada luar Tanah Ulayat Baduy.
Akan tetapi, masih menjadi kawasan titipan dan buyut tidak diubah. Sehingga ketika ada campur tangan manusia merusak kawasan Gunung Liman maka Tetua Suku Baduy maupun Kasepuhan Adat Cibarani, Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten ikut menangis dan bersedih.
"Secara geografis Gunung Liman berada di luar Tanah Ulayat Baduy, namun masih menjadi kawasan titipan dan buyut tidak diuubah," kata Arman Baduy dalam akun Instagram, @armanbaduy, yang dikutip KabarBanten.com, Sabtu, 24 April 2021.
Arman Baduy menjelaskan, sebenarnya Urang Kanekes (Baduy) Pikukuh gunung ulah dilebur, itu untuk semua gunung di bumi ini.
"Wajar kalau Ayah Pulung (Tokoh Adat Suku Baduy) yang merupakan keturunan langsung dari Jaro Pulung yang dititipi, terbata-bata bicara minta pemerintah untuk mengusir penambang itu (baik liar ataupun legal). Bagi mereka, lahir ke bumi diyakini ditakdirkan untuk menjaga alam," katanya.
Baca Juga: Tokoh Adat Suku Baduy Menangis, Gurandil Rusak Kawasan Gunung Liman