Musim Peralihan, Fenomena La Nina Masih Berdampak

- 26 April 2021, 13:16 WIB
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas 1 Serang Tarjono. BMKG memprediksi beberapa fenomena iklim di Kota Serang masih berkaitan dengan La Nina.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas 1 Serang Tarjono. BMKG memprediksi beberapa fenomena iklim di Kota Serang masih berkaitan dengan La Nina. /Dok. Tarjono

 

KABAR BANTEN - Fenomena iklim di sejumlah wilayah di Provinsi Banten, termasuk Kota Serang saat ini masih dipengaruhi oleh fenomena La Nina.

Bahkan fenomena La Nina hingga saat ini sampai Mei mendatang diprediksi masih mempengaruhi iklim.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas 1 Serang Tarjono mengatakan, beberapa fenomena di Kota Serang masih berkaitan dengan La Nina.

Baca Juga: Wow! Gelar Gerakan 1000 Senyum, Fino Badut Didampingi Mantan Pacar Anak Artis Ini

"Meski pun tidak separah beberapa waktu sebelumnya, namun fenomena (La Nina) itu masih dapat dirasakan dan berdampak," katanya, Senin 26 April 2021.

Bahkan, kata dia, fenomena La Nina masih dapat dirasakan hingga Mei 2021 mendatang. Padahal sebelumnya BMKG memprediksi bila fenomena La Nina akan berakhir hingga Maret 2021.

Baca Juga: Dilantik Kembali Jadi Bupati, Irna Sebut Pandeglang Masih Punya PR 200 Kilometer Jalan Rusak

"Tapi memang hingga saat ini masih ada dampaknya. Bahkan kalau melihat siklus dan data, La Nina akan terus berlanjut hingga bulan Mei," ujarnya.

Meski demikian, beberapa kejadian yang dialami masyarakat Kota Serang, khususnya terjadi akibat awan cumulonimbus.

"Jadi kalau kejadian-kejadian seperti kemarin itu bukan dari La Nina, melainkan karena adanya awan cumulonimbus. Makanya banyak kilat, petir, dan suara gemuruh. Bahkan adanya puting beliung," ucapnya.

Baca Juga: Beredar Video Penampakan Kapal Selam KRI Nanggala 402 Sebelum Dinyatakan Hilang Kontak

Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, sebagian wilayah di Kota Serang mengalami fenomena hujan es yang biasanya tidak pernah terjadi.

"Fenomena hujan es tersebut merupakan hal yang biasa terjadi. Karena memang itu merupakan ciri khas karakteristik cuaca musim peralihan itu," ujarnya.

Hampir semua wilayah di Indonesia, kata dia, berpotensi adanya cuaca ekstrem, dan hujan es.

Baca Juga: Jelang HUT ke-22 Kota Cilegon, Helldy Agustian Ucapkan Duka Cita, Ini Doa yang Dipanjatkan

"Yang penting kita harus paham kalau di situ tumbuh awan cumulonimbus, yang menyebabkan cuaca ekstrem," tuturnya.

Terjadinya hujan es atau cuaca ekstrem juga, kata dia, diakibatkan adanya awan cumulonimbus.

"Karena di Kota Serang beberapa waktu lalu sering ada awan yang menjulang tinggi, kami menduga itu adalah awan cumulonimbus," ucapnya.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah