“Pemanfaatan ini diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan sampah di Kota Tangerang,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Ikhsan Asaad menyampaikan bahwa program co-firing ini akan terus dievaluasi, karena ini merupakan jalan yang baik untuk keluar dari permasalahan sampah dan juga untuk mendorong Renewable Energy.
“Saat ini pellet masih dihargai senilai 85 persen dari harga batubara. Tetapi ini akan kami evaluasi ke depan,” katanya.
Hal ini seiring dengan semangat kita mendorong percepatan peningkatan penggunaan EBT, karena ini sampahnya diolah menjadi pelet biomassa untuk mensubstitusi batubara sebagai bahan bakar PLTU.
Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah juga menyampaikan apresiasinya kepada PLN dan IP yang telah membantu memecahkan permasalahan sampah di Kota Tangerang.
Dengan penduduk hampir 2 juta, jumlah sampah di Kota Tangerang saat ini mencapai 1.500 ton.
Oleh akrena itu, Arief atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang mengucapkan terima kasih atas dukungan PLN dan Indonesia Power.
Baca Juga: Miris! Usaha Bangkrut Akibat Pandemi, Sejumlah Warga Lebak Pilih Mengais Sampah di TPA Dengung
“Atas kaitannya dengan sampah di kota Tangerang, karena memang masalah ini tidak hanya di kota namun di banyak daerah di Indonesia. Bahkan menjadi perhatian Presiden,” katanya.