Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Lebak, BMKG Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat dan Stakeholder

- 25 Mei 2021, 01:27 WIB
Tangkapan layar akun Instagram @dwikoritakarnawati. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati didampingi Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi dan sejumlah stakeholder, saat memantau titik kumpul evakuasi tsunami di Kabupaten Lebak, Senin, 24 Mei 2021.
Tangkapan layar akun Instagram @dwikoritakarnawati. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati didampingi Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi dan sejumlah stakeholder, saat memantau titik kumpul evakuasi tsunami di Kabupaten Lebak, Senin, 24 Mei 2021. /Instagram @dwikoritakarnawati

 

KABAR BANTEN - Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan stakeholder di Kabupaten Lebak dalam merespons gempa bumi dan tsunami, BMKG mengelar Sekolah Lapang Gempa bumi (SLG).

Pelatihan SLG dalam merespons gempa bumi dan tsunami tersebut digelar BMKG selama 2 hari dan dilaksanakan di Panggarangan, Kabupaten Lebak, Senin-Selasa, 24-25 Mei 2021.

Dibuka oleh Deputi Geofisika secara online, Senin, 24 Mei 2021, kegiatan pelatihan dalam menghadapi terjadinya gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Lebak tersebut dihadiri Kepala BMKG, Wakil Bupati Lebak beserta jajaran secara online.

Baca Juga: Warga Diimbau Siap Siaga Hadapi Ini!, Banten Wilayah dengan Potensi Bahaya Gempa

Dilansir Kabar-Banten.com dari akun Instagram @stage_tng, BMKG berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam merespons terjadinya gempa bumi dan tsunami.

"Diharapkan sharing knowledge dapat meningkatkan kapasitas stakeholder dan masyarakat dalam merespons terjadinya gempa bumi dan tsunami," tulis akun tersebut, seperti dikutip Kabar-Banten.com dari akun Instagram @stage_tng, Selasa, 25 Mei 2021.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Selasa 25 Mei 2021: BMKG Prediksi Hujan Melanda Pandeglang Utara dan Lebak Selatan

Sementara itu, melalui akun Instagram @dwikoritakarnawati, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak khususnya merupakan salah satu wilayah rawan gempa bumi dan tsunami.

Namun demikian, tingkat resiko tsunami tersebut dapat dikurangi dengan meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana tersebut.

Ia menyampaikan, kegiatan SLG tersebut penting dilaksanakan untuk menyiapkan diri dan berlatih agar bisa menyelamatkan diri, keluarga dan masyarakat sehingga diharapkan tidak ada korban jiwa jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi dan tsunami.

Baca Juga: 2 Hari Jelang Gerhana Bulan Total, Berikut Tata Cara Solat Gerhana

Dalam mewujudkan mitigasi tsunami, kata dia, keakuratan peta inundasi tsunami merupakan hal sangat penting.

Hasil pemodelan inundasi tsunami perlu sekali untuk diverifikasi di lapangan dan fact finding di lapangan akan menyempurnakan peta evakuasi tsunami sehingga akan menyempurnakan peta rawan tsunami dengan skala lokal.

"Hari ini, Senin, 24 Mei 2021, BMKG bersama Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi Banten, BPBD Lebak, TNI dan Polri setempat melakukan survei lapangan di lokasi SLG di Kabupaten Lebak, terutama di pesisir Pantai Panggarangan guna verifikasi peta inundasi yang dihasilkan dari pemodelan tsunami untuk mencocokkan situasi real di lapangan," ujarnya, seperti dikutip Kabar-Banten.com dari akun Instagram @dwikoritakarnawati, Selasa, 25 Mei 2021.

Baca Juga: Di Pusat Gempa Kembar Pandeglang, Gempa Tektonik M7,1 Hantam Banten, Daryono: Waspada!

Dwikorita menyampaikan, yang penting untuk dicek dari segi topografi dan kondisi landscape lokal. Seperti jenis lahan, tanaman, perumahan atau gedung, adanya sungai, parit gumuk dan lain-lain.

"Selain itu, kami mencoba tes jalur evakuasi mulai dari pantai menuju titik kumpul atau lokasi aman tsunami. Semoga langkah ini berhasil mewujudkan Zero victims," ujar Dwikorita Karnawati.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Instagram @stageof_tng Instagram @dwikoritakarnawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x