KABAR BANTEN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG masih mengamati pusat gempa kembar Pandeglang.
Terlebih hingga Senin 24 Mei 2021 pagi, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II - Tangerang Selatan mencatat terjadi 45 kali gempa tektonik, setelah terjadinya gempa kembar Pandeglang pada Ahad 23 Mei 2021 pukul 10.48 WIB dan 10.50 WIB.
BMKG pun mendapati fakta mencengangkan, dimana gempa kembar Pandeglang dan puluhan gempa susulan itu, sebagai indikasi tengah meregangnya Selat Sunda.
Baca Juga: Ini Trik Agar Saat Wawancara Kerja Tidak Nervous
Untuk diketahui, gempa tektonik mengguncang Pandeglang dua kali, pada pukul 10.48 WIB dan 10.50 WIB, Ahad 23 Mei 2021.
Dua Gempa Tektonik tersebut bersumber dari perairan Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Gempa bumi ini memiliki parameter awal gempa pertama M5,0 dan gempa kedua M5,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M4,9 dan M5,2.
Gempa kembar Pandeglang tersebut, guncangannya terasa hingga Kota Serang dan Kota Cilegon.
Meski demikian, BMKG menyatakan gempa kembar Pandeglang saat itu tidak memicu terjadinya tsunami.