Car Free Day di Kota Cilegon, Pemkot Beri 'Lampu Hijau', Begini Syaratnya

- 8 Juni 2021, 15:56 WIB
Suasana rapat dengar pendapat antara DPRD Kota Cilegon dengan Pemkot Cilegon dan Pawon terkait penyelenggaraan Car Free Day di Kota Cilegon, Selasa, 8 Juni 2021.
Suasana rapat dengar pendapat antara DPRD Kota Cilegon dengan Pemkot Cilegon dan Pawon terkait penyelenggaraan Car Free Day di Kota Cilegon, Selasa, 8 Juni 2021. /Kabar Banten/Sigit Angki Nugraha

 

KABAR BANTEN - Kabar gembira untuk masyarakat Kota Cilegon, Pemkot Cilegon memberikan 'lampu hijau' terkait dibukanya kembali Car Free Day di Kota Cilegon atau CFD.

Jika telah mendapatkan izin dari Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, Car Free Day di Kota Cilegon yang berlokasi di perumahan PT Krakatau Steel atau KS, direncanakan kembali beroperasi pada 13 Juni 2021.

Namun, Pemkot Cilegon meminta sejumlah syarat atas 'lampu hijau' yang diberikan terkait penyelenggaraan Car Free Day di Kota Cilegon.

Pemkot Cilegon meminta agar protokol kesehatan betul-betul diterapkan, sehingga tidak muncul klaster CFD pada praktiknya nanti.

Baca Juga: 100 Hari Kerja Helldy-Sanuji, Mahasiswa Sampaikan Sejumlah Kritik

Hal tersebut diketahui pada rapat dengar pendapat antara DPRD Kota Cilegon, Pemkot Cilegon, serta Paguyuban Wirausaha Cilegon atau Pawon, di ruang rapat DPRD Kota Cilegon, Selasa, 8 Juni 2021.

Hadir pada rapat tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon Dana Sujaksani, Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian atau Disperdagin Kota Cilegon Bayu Panatagama.

Hadir pula, Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Fathurohmi, Ketua Komisi IV Erick Airlangga Al'ghozali, sejumlah anggota Komisi II dan IV DPRD Kota Cilegon, serta Ketua Pawon Iip Ibrohim.

Baca Juga: Paparkan Capaian 100 Hari Masa Kerja, Helldy-Sanuji Minta Maaf

Ketua Pawon, Iip Ibrohim mengatakan, sebanyak 500 lebih pedagang Car Free Day di Kota Cilegon telah menunggu kabar baik tersebut selama 6 bulan lebih.

Selama itu pula, kata dia, para pedagang Car Free Day di Kota Cilegon terlunta-lunta lantaran tidak dapat berdagang.

"Ada sekitar 500 lebih pedagang CFD yang tidak lagi berdagang selama 6 bulan lebih. Nasib kami tidak jelas, apalagi menjelang lebaran kemarin," katanya.

Iip mengaku terpukul ketika pihaknya dituding sebagai penyebab terjadinya peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Kota Cilegon.

Padahal, saat itu pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan ketat. Jauh lebih ketat dari pusat-pusat perdagangan lain.

"Protokol kesehatan kami sudah ketat. Contohnya kami kurangi jumlah pedagang 50 persen setiap buka. Kami berlakukan tanggal ganjil genap untuk giliran pedagang untuk berdagang. Tapi kami dituding sebagai penyebab peningkatan kasus Covid-19. Itu bikin kami shock," ujarnya.

Baca Juga: Curhatan Pedagang di CFD, Menangis Berbulan-bulan, Minta Ini ke Pemkot Cilegon

Lantaran itu, pihaknya sangat bahagia menyikapi 'lampu hijau' yang diberikan Pemkot Cilegon terkait Car Free Day di Kota Cilegon.

Iip memastikan jika pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, bahkan mengirimkan pengurus untuk ikut serta pelatihan protokol kesehatan.

"Alat-alat protokol kesehatan kami akan diassesmen oleh BPBD Kota Cilegon. Sejumlah pengelola CFD pun akan ikut pelatihan prokes. Insya Allah saat beroperasi nanti, kami akan terapkan prokes secara ketat," tuturnya.

Baca Juga: Tahun 2020, Pemprov Banten Alokasikan Rp407 Miliar untuk Pendidikan Gratis

Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kota Cilegon Dana Sujaksani mengatakan, persoalan ini pada dasarnya telah dibahas sejak 3 Juni 2021.

Saat ini, kata dia, tinggal menunggu keputusan unsur pimpinan, khususnya Wali Kota Cilegon Helldy Agustian.

"Hasil rapat ini pun akan kami sampaikan kepada Pak Wali. Jika telah mendapatkan izin, Insya Allah CFD akan beroperasi kembali," ucapnya.

Baca Juga: UEFA EURO 2020, Tergabung di Grup A Bersama Swiss, Turki dan Wales, Berikut Skuat Italia di Piala Eropa 2020

Dana mengaku sejak awal tidak sepakat terkait CFD dituding sebagai penyebab peningkatan angka kasus Covid-19 di Kota Cilegon.

Namun begitu, ia memperingatkan pengelola CFD, agar betul-betul menerapkan prokes pada saatnya nanti.

"Sejak awal, saya tidak sepakat jika Car Free Day di Kota Cilegon disebut sebagai penyebab peningkatan angka kasus Covid-19. Makanya, nanti ketika sudah beroperasi kembali, jangan sampai muncul klaster CFD," katanya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x