Untuk rumah singgah lebih penuh lagi. Tercatat saat ini sudah 854 tempat tidur terpakai dari kapasitas 906 (94,26 persen).
Ati menjelaskan, atas kondisi tersebut pihaknya terus berupaya menambah tempat tidur di RS untuk penanganan Covid-19, baik milik pemerintah maupun swasta.
"Meskipun tidak signifikan, karena keterbatasan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis paru, anastesi, penyakit dalam, dokter umum dan perawat di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Banten," ujarnya.
Baca Juga: Kabar Duka dari Banten, Ketua IDI Kota Tangsel Meninggal Dunia Terpapar Covid-19
"Belum lagi para nakes juga dituntut untuk melakukan secara aktif TLI (Tes, Lacak, dan Isolasi) dan mengejar percepatan vaksinasi," kata Ati.
Menurutnya, sebanyak apapun kapasitas tempat tidur yang disediakan tidak akan mampu menampung pasien Covid-19.
"Selama hulunya tidak dapat dikendalikan, seberapa banyakpun kapasitas TT (tempat tidur) yang disediakan tidak akan mampu menampung," tuturnya.***