Situasi Genting, Wakil Bupati Serang Minta Gubernur Ambil Komando Satukan RS

- 5 Juli 2021, 14:23 WIB
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa saat ditemui di kantornya, Senin 5 Juli 2021.
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa saat ditemui di kantornya, Senin 5 Juli 2021. /Kabar Banten /Dindin Hasanudin

KABAR BANTEN - Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa meminta Gubernur Banten Wahidin Halim untuk mengambil alih komando untuk menyatukan rumah sakit. Hal itu dilakukan agar ada pemerataan pelayanan rumah sakit yang kini sudah mulai kewalahan.

"Sekarang semua RS bukan hanya serang termasuk Tangerang, Lebak sudah penuh. Oleh karena itu saya mohon ke gubernur agar mengambil alih komando karena masalah Covid sudah lintas batas. Pasien kami dari mana saja terutama Covid," ujar Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa kepada Kabar Banten, Senin 5 Juli 2021.

Wakil Bupati Serang meminta agar gubernur ambil alih komando koordinasi semua rumah sakit umum daerah, agar semua RSUD kebagian porsi masing-masing.

Baca Juga: BOR RS Covid-19 Capai 90 Persen, Gubernur Banten Minta Warga Jangan Berbondong-bondong ke Rumah Sakit

"Agar ada dibawah kendali gubernur dan terjadi pemerataan pelayanan," katanya.

Jika seandainya tidak bisa lagi tertampung dengan memanfaatkan RSUD di kabupaten/kota, maka ia berharap gubernur membentuk RS lapangan yang sifatnya emergency.

"Bisa dengan memanfaatkan hotel untuk menangani Covid. Supaya kewalahan RS semua dikonstelasikan di RS lapangan," ucapnya.

Rumah sakit lapangan yang dimaksud adalah khusus untuk pasien Covid 19. Seperti Jakarta sudah memiliki Wisma Atlet, dan Banten harus memiliki. Sebab saat ini pasien yang masuk ke RS semua gejala berat.

Baca Juga: IGD Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Sudah tak Sanggup Tampung, Pasien Dialihkan ke RS Lain

"Sekarang (yang datang) ke RS sudah kondisi saturasi oksigen dibawah 90 ada yang 60 bahkan 30 itu sudah berat harus ditangani RS," katanya.

Kemudian, ia juga meminta agar puskesmas yang awalnya tidak disiapkan untuk melayani pasien Covid 19 kini terpaksa harus menerima. Sebab saat ini jika dari puskesmas dirujuk ke RSDP dan RS lain sudah tidak bisa menerima, jadi terpaksa puskesmas harus menerima pasien Covid.

"Tidak bisa menghindar," ucapnya.

Terlebih saat ini tenaga kesehatan di puskesmas sudah banyak yang kena Covid. Dalam setiap puskesmas antara 5-10 orang terpapar Covid. Jika rata rata 10 orang maka sudah ada 310 nakes di puskesmas yang positif.

"Nakes semakin berkurang karena nakes disana harus melakukan isoma. Itu situasi genting saya mohon gubernur ambil alih komando pengendalian satukan RS," tuturnya.***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x