Zona Merah, Ratusan ASN Pemkot Cilegon Terpapar Covid-19, Sejumlah Kantor OPD 'Lockdown'

- 21 Juli 2021, 21:53 WIB
Ilustrasi Covid-19 ASN2
Ilustrasi Covid-19 ASN2 /

KABAR BANTEN - Covid-19 mengganas di klaster Aparatur Sipil Negara atau ASN Pemkot Cilegon terbilang tinggi.

Tim Satgas Covid-19 Kota Cilegon mencatat sebanyak 299 ASN Pemkot Cilegon di lingkungan Pemkot Cilegon terpapar virus tersebut.

Sebanyak 299 ASN Pemkot Cilegon diketahui tersebar di sebagian besar OPD di lingkungan Pemkot Cilegon.

Sejumlah OPD di Lingkungan Pemkot Cilegon pun telah mengambil langkah lockdown.

Baca Juga: Cara Menentukan Zona Risiko Covid-19, Terdiri Atas 14 Variabel, Ini Indikator yang Dihitung

Sebut saja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah atau BPKAD Kota Cilegon, Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Kota Cilegon, serta Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Dinkes Kota Cilegon masuk daftar teratas klaster ASN Covid-19.

Dimana jumlah ASN bekerja di Dinkes Kota Cilegon yang tertular Covid-19 sebanyak 116 orang.

Baca Juga: CPNS 2021 di Kabupaten Serang, Jumlah Formasi Masih Minim Pelamar, Pendaftaran Diperpanjang

Pada daftar kedua teratas berada di RSUD Kota Cilegon, dimana sebanyak 54 tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut telah tertular.

Pada urutan ketiga, itu adalah BPKAD Kota Cilegon, dimana ASN yang terpapar sebanyak 26 orang.

Kemudian urutan ke empat tertinggi adalah Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Cilegon sebanyak 12 orang.

Baca Juga: PPKM Darurat, Mulai Kondisi Pelabuhan Merak Banten Pasca Lebaran Iduladha

Plt Kepala Dinkes Kota Cilegon Dana Sujaksani mengatakan, klaster ASN di Lingkungan Pemkot Cilegon terbilang tinggi.

Katanya, klaster ASN telah menunjukan peningkatan sebelum Kota Cilegon masuk zona merah.

"Klaster ASN tidak melihat zona-zona. Sejak Cilegon zona oranye penularan di lingkungan Pemkot Cilegon sudah tinggi," katanya saat dihubungi melalui telepon genggam, Rabu 21 Juli 2021.

Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 Dirawat Menurun, tapi Kota Cilegon Masuk Zona Merah, Ini Penjelasannya

Menurut Dana, BPKAD Kota Cilegon telah melakukan langkah lockdown sejak awal Juli 2021 lalu.

Sementara DPMPTSP Kota Cilegon melakukan lockdown baru-baru ini, setelah jumlah ASN yang terpapar terus bertambah.

"Di DPMPTSP Kota Cilegon, ASN yang tertular sedikit, tapi bertambah terus. Karena dilockdown," ujarnya.

Baca Juga: Mengenang Syihabudin Syibli, Muncul Perdana di Pilkada 2010, Hingga Menjadi Wakil Ketua DPRD Cilegon

Secara umum pun, lanjut Dana, tingkat penularan Covid-19 di Kota Cilegon cukup mengkhawatirkan.

Apa indikator angka kematian di Kota Cilegon pun meningkat selama beberapa pekan terakhir.

"Sebelumnya indikasi mortalitasnya kan 7, sekarang 5, jadi tinggi," tuturnya.
Angka kematian ini, lanjut Dana mendominasi terhadap pengaruh nilai zonasi.
Sehingga pada akhirnya, Kota Cilegon masuk zona merah dari oranye sebelumnya.

Baca Juga: Alhamdulillah! Kota Cilegon Terima 904 Paket Obat Gratis untuk Pasien Isoman

"Kalau zona itu kan 15 indikator, didalamya bukan hanya kematian. Tapi memang, angka kematian ini cukup dominan dalam mempengaruhi nilai indikator tadi untuk di Kota Cilegon," ucapnya.

Ditanya apakah vaksinasi di lingkungan OPD telah berjalan, Dana mengatakan jika program tersebut kurang berjalan dengan baik.

Ini karena kesadaran para ASN di Lingkungan Pemkot Cilegon saat awal 2021 yang terbilang kurang.

Baca Juga: Arah Rumah Pembawa Keberuntungan dan Rezeki Menurut Primbon Jawa

"Februari lalu, saya sudah jadwalkan OPD-OPD untuk vaksinasi. Tapi yang datang sedikit," katanya.

Ia mengimbau ASN yang belum melakukan vaksinasi segera mendaftar ke Dinkes Kota Cilegon.
Agar para ASN tersebut segera melakukan vaksinasi secara masal dan terorganisir.
"Saya harap segera mendaftar ke kami," ujarnya.

Sementara itu, Sekertaris Dinas Tenaga Kerja atau Disnaker Kota Cilegon Panca Widodo mengaku dinasnya tengah menunggu giliran untuk vaksinasi.

Baca Juga: Zona Merah, Daerah Risiko Tinggi Covid-19, Ini Indikator yang Digunakan

Sejak mendaftarkan diri pada Februari 2021 yang lalu, belum juga dipersiapkan untuk vaksinasi.

"Kami sudah menunggu sejak Februari lalu. Tapi sampai sekarang kami belum divaksinasi. Saya harap ASN di dinas kami segera melakukan vaksinasi," tuturnya.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x