Baca Juga: Gempa Bumi di Banten dan Sekitarnya, BMKG: Relatif Lebih Aktif, Didominasi Magnitudo 3-5
Hasil analisis mekanisme sumber gempa Selat Sunda mag 5,3 ini, kata Daryono, menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Mekanisme pergerakan naik atau thrust fault Ini akibat adanya gaya tekan dari Lempeng Indo-Australia yg menunjam ke bawah Selat Sunda.
"Hasil analisis mekanisme sumber gempa Selat Sunda mag 5,3 ini menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) akibat adanya gaya tekan dari Lempeng Indo-Australia yg menunjam ke bawah Selat Sunda," tulis Daryono.
Guncangan gempa bumi Selat Sunda mag. 5,3 petang ini, lajut Daryono, dirasakan di Liwa, Pesisir Barat skala intensitas IV MMI.
Kemudian di Bojong Genteng, Palabuhan Ratu, Cibadak, Kota Agung, Bandar Lampung, Krui dalam skala intensitas III MMI, di Cisarua, Bayah, Natar, Panjang intensitas II MMI.
Baca Juga: Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG Rilis Tahapan Peringatan Dini Tsunami, Berikut Langkah Evakuasi Darurat
"Guncangan gempa Selat Sunda mag. 5,3 petang ini dirasakan di Liwa, Pesisir Barat skala intensitas IV MMI, Bojong Genteng, Palabuhan Ratu, Cibadak, Kota Agung, Bandar Lampung, Krui dalam skala intensitas III MMI, di Cisarua, Bayah, Natar, Panjang intensitas II MMI," tulisnya.
Sejumlah netizen pun membalas cuitan Daryono, salah satunya @dii_en yang mengatakan gempa tersebut cukup terasa di kediamannya di Bandar Lampung.
"Lumayan terasanya dikota bandar lampung pak," tulisnya.