Bukan Hanya Seba, Ternyata Suku Baduy Miliki 2 Upacara Sakral Lain, Orang Dewasa Hingga Janin Masuk Hitungan

- 25 Agustus 2021, 09:41 WIB
Suku Baduy berjalan kaki dari pemukiman hingga ke pusat pemerintahan kota dalam kegiatan Seba Baduy.
Suku Baduy berjalan kaki dari pemukiman hingga ke pusat pemerintahan kota dalam kegiatan Seba Baduy. /Dok. kebudayaan.kemdikbud.go.id

KABAR BANTEN - Suku Baduy merupakan masyarakat adat di Banten yang masih menjalankan dan menjaga tradisi budaya nenek moyangnya.

Begitu patuhnya Suku Baduy terhadap pikukuh atau aturan adat, dalam menjalani kehidupannya, Suku Baduy tak pernah melanggar pikukuh yang ada.

Alasannya, tentu Suku Baduy tahu betul atas kesakralan dari pikukuh Baduy, yang jika dilanggar maka akan berakibat fatal dan mempengaruhi keberlangsungan hidupnya.

Baca Juga: PDBI Kota Cilegon Buka Lowongan Seleksi Terbuka untuk Atlet

Sebagaimana diketahui, Suku Baduy sendiri merupakan Suku asli Banten yang bermukim di ujung Selatan Banten.

Tempat tinggal Suku Baduy tersebut, yakni di wilayah Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Tempat bermukim Suku Baduy di wilayah pegunungan tersebut, tentu masih sangat asri, dan keindahan alamnya sangat bagus untuk dinikmati.

Baca Juga: 18 Arti Letak Toh atau Tanda Lahir di Kiri dan Kanan pada Tubuh Manusia Menurut Primbon Jawa

Dengan prinsip Suku Baduy yang memegang teguh dalam menjaga kelestarian alam, tentu itu menjadi faktor pendukung keberadaan keindahan alam di Desa Kanekes tersebut.

Berbicara mengenai tradisi Suku Baduy, selain tradisi yang dijalankan dalam kesehariannya, terdapat tradisi yang masih dilakukan oleh Suku Baduy dalam waktu-waktu tertentu.

Salah satu tradisi yang sering didengar yang tiap tahunnya dijalankan oleh Suku Baduy adalah tradisi Seba Baduy.

Baca Juga: Sekda Banten Al Muktabar Mundur karena Incar Kursi Penjabat Kepala Daerah?

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman journals.ums.ac.id, dalam penelitian yang dilakukan perihal prilaku konformitas Suku Baduy, disebutkan bahwa sebelum dilangsungkannya Seba Baduy, terdapat rentetan upacara yang berlangsung.

3 rentetan upacara adat yang dilangsungkan Suku Baduy tersebut yakni upacara ngawalu, ngalaksa, dan seba.

3 rentetan upacara yang dilangsungkan oleh Suku Baduy tersebut berkaitan dengan penanda aktivitas perlandangan yang menjadi mata pencaharian Suku Baduy.

Baca Juga: Tahan Imbang Fenerbahce U-19, Rans Cilegon FC Tatap Liga 2 Indonesia dengan Optimis

Pertama, adalah upacara 'ngawalu' yang dilakukan dalam rangka kembalinya padi dari ladang ke lumbung.

Upacara ngawalu ini dilakukan sebanyak tiga kali yang dilakukan setiap bulannya masing-masing satu kali.

Kawalu awal ini disebut dengan kawalu tembeuy atau mitembeuy, selanjutnya adalah kawalu tengah, dan terakhir adalah kawalu tutug.

Baca Juga: Tahan Imbang Fenerbahce U-19, Rans Cilegon FC Tatap Liga 2 Indonesia dengan Optimis

Kedua, adalah upacara 'ngalaksa' yakni upacara yang ditandai dengan membuat laksa yakni mie yang dibuat lebih lebar layaknya kwetiaw yang terbuat dari tepung beras.

Dalam keberlangsungan upacara ngalaksa ini, semua warga dilibatkan karena merupakan ajang perhitungan jumlah jiwa penduduk Baduy.

Menariknya, bukan saja jiwa yang ada dunia saja, bahkan jiwa yang masih dalam kandungan atau janin pun masuk dalam hitungan Suku Baduy saat dilangsungkannya upacara ngalaksa.

Baca Juga: Jadi Brand Ambasador Merek Mewah, Outfit Jennie BLACKPINK Ini Bisa Jadi Inspirasi Kamu

Runutan kedua upacara yakni kawalu dan ngalaksa ini merupakan upacara yang begitu sakral, oleh karenanya tidak boleh disaksikan oleh orang di luar Baduy bahkan peneliti sekalipun.

Selanjutnya adalah upacara Seba yang merupakan upacara yang tidak asing lagi didengar.

Bukan hanya warga Banten, bahkan warga di luar Banten pun sedikitnya mengetahui perihal Seba Baduy.

Seba berasal dari kata nyaba yang artinya adalah menyapa.

Kegiatan Seba Baduy ini, biasanya dilangsungkan dengan mempersembahkan laksa yang disertai dengan hasil bumi lainnya kepada penguasa daerah dalam arti sistem kenegaraan.

Baca Juga: Sekda Banten Al Muktabar Mundur di Tengah Pembahasan Anggaran, Budi Prajogo: Pembangunan Jangan Terganggu

Tujuan dari dilangsungkannya Seba Baduy, intinya adalah sebagai ajang silaturahmi pemerintahan adat kepada pemerintahan pusat seperti camat, bupati, dan gubernur, yang biasanya dilangsungkan selama setahun sekali.

Demikian tiga jenis upacara yang sampai saat ini terus dilangsungkan oleh Suku Baduy yang kesakralaannya benar-benar dijaga.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah