Kayanya Banten, Meski Belanda Lakukan Blokade Ekonomi, Rakyatnya Tidak Sengsara

- 24 September 2021, 17:30 WIB
Landscape Banten yang miliki kekayaan alam melimpah.
Landscape Banten yang miliki kekayaan alam melimpah. /KITLV/ Greive Jr, J. C

KABAR BANTEN - Kekayaan bumi Banten sudah bukan lagi rahasia umum. Sumber daya alam melimpah yang dimiliki Banten menjadi saya tarik tersendiri bagi para penjajah.

Itulah sebabnya, banyak penjajah terutama Belanda yang datang ke Banten karena ingin menguasai kekayaan melimpah bumi Banten.

Menariknya, pasca Kemerdekaan RI, saat Belanda melakukan Blokade Ekonomi, hal tersebut tidak mempengaruhi Banten.

Bahkan, rakyat Banten tidak alami kesengsaraan akibat Blokade Ekonomi yang dilakukan oleh Belanda.

Baca Juga: Banten, DKI Jakarta, Jabar dan Lampung Buat Kesepakatan, Kemendagri Tetapkan Peta Batas Laut, Ini Hasilnya

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id, pasca Indonesia menyatakan kemerdekaannya, sebagai upaya untuk menyengsarakan rakyat, Belanda melakukan blokade Ekonomi.

Setelah Ibukota pemerintahan Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta, sebagian pejuang pindah ke Tangerang.

Kemudian, pasukan NICA pun terus mengejar sampai Tangerang dan memerintahkan agar Kota Tangerang dikosongkan.

Sebagaimana diketahui Tangerang merupakan salah satu daerah yang masuk dalam wilayah administrasi Banten.

Sejak dahulu, bahkan pihak Sekutu pun menganggap bahwa Tangerang adalah pintu gerbang menuju Banten.

Meski Indonesia sudah merdeka, penjajah Belanda masih tidak dapat menerimanya, dan terus melakukan berbagai upaya.

Baca Juga: Banten Dihebohkan Angling Dharma, Teringat Kisah Mahabhrata, Bayi Titisan Wisnu Bersamaan Wafatnya Jayabaya

Sebagaimana disebutkan diatas, upaya Blokade Ekonomi yang dilakukan Belanda, bukan semata-mata hanya ingin menyengsarakan rakyatnya.

Hal itu dilakukan untuk membuat para rakyat Indonesia putus asa terhadap pemerintahan Republik Indonesia.

Namun, Blokade Ekonomi yang dilakukan Belanda, tidak terlalu berpengaruh bagi rakyat Banten.

Rakyat Banten pun tidak terlalu sengsara, karena sebelumnya pemerintah Banten sendiri telah memperluas wilayah persawahan.

Patut diakui bahwa pemerintah Banten saat itu begitu cerdas, demi memenuhi kebutuhan rakyatnya, taktik Belanda pun tak berlaku bagi Banten.

Bukan hanya perluasan lahan persawahan yang menjadi sumber dalam mencukupi bahan makanan bagi rakyat Banten, yang menakjubkan, pada pertengahan tahun 1946, Banten telah swasembada garam.

Banten mampu menghasilkan garam sendiri dengan telah dibukanya lahan seluas 12 hektare untuk proses pembuatan garam.

Baca Juga: Maulana Hasanuddin, Raja Pertama Banten, Dinobatkan tahun 1525, Disebut Pangeran Saba Kingkin

Selain garam, Banten juga mampu membuka pabrik minyak kelapa (Mexolie) dengan produksi sebulan menghasilkan 400 ton, yang mana sebagian produksinya dapat di ekspor.

Yang menakjubkannya lagi, Banten juga mampu membuka pertambangan batubara, yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan kereta api sebagai transportasi penghubung antar kota di Banten.

Kereta api di Banten digunakan untuk mengangkut berbagai hasil bumi dari daerah pegunungan ke pelabuhan.

Dengan berbagai sumber daya alam yang dimiliki dan kecerdasan pemerintah Banten dalam memaksimalkan potensi bumi, rakyat Banten pun tidak sengsara, bahkan berbagai kebutuhan rakyat Banten dapat terpenuhi ditengah Blokade Ekonomi yang dilakukan Belanda.

Demikian penjelasan sekilas mengenai kekayaan Bumi Banten yang menjadi penyebab Blokade ekonomi yang dilakukan Belanda tidak berpengaruh bagi Banten.***

Editor: Kasiridho

Sumber: ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x