7 Ramuan Obat untuk Kesehatan, Kurang Nafsu Makan hingga Gangguan Vitalitas

- 25 Oktober 2021, 19:05 WIB
Ilustrasi ramuan obat untuk kesehatan.
Ilustrasi ramuan obat untuk kesehatan. /Pixabay/congerdesign//

KABAR BANTEN - Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) tahun 2017 telah mengelompokkan temuan ramuan berdasarkan indikasi penyakit.

Beberapa ramuan mempunyai kegunaan untuk mengatasi keluhan yang bersifat preventif dan promotif, serta dapat dikembangkan.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari litbang.kemkes.go.id, berikut 7 ramuan kesehatan untuk berbagai penyakit.

 Baca Juga: Mitos Obat dan Penangkal Covid-19, Jangan Terjebak Informasi Menyesatkan, Ini Cara Mengecek Kebenarannya

1. Ramuan Pelancar ASI

Ramuan pelancar ASI digunakan untuk kondisi ibu menyusui dengan produksi air susu ibu tidak memadai.

Tumbuhan obat yang digunakan hattra untuk mengatasi keluhan tersebut antara lain Sauropus androgynus (L.) Merr, Musa x paradisiaca L, Carica papaya L. Artocarpus heterophyllus Lam serta Arachis hypogaea L.

Sauropus androgynus adalah tumbuhan yang paling sering ditemukan dalam ramuan pelancar ASI, berikutnya adalah M. paradisiaca dan C. papaya. 

Ketiga jenis tumbuh sering digunakan oleh masyarakat untuk sayuran dan buah.  Tumbuhan yang lain hanya ditemukan dalam satu atau dua ramuan pelancar ASI

2. Ramuan Kurang Nafsu Makan

Kurang nafsu makan yang dimaksud dalam RISTOJA adalah kkondisi tidak/kurang selera makan dan badan terlalu kurus karena berbagai sebab.

 Lima tumbuhan yang paling banyak digunakan dalam ramuan penambah nafsu makan atau anoreksia adalah Curcuma longa L., Curcuma zanthorrhiza Roxb, Zingiber officinale Roscoe, Curcuma mangga Valeton & Zijp, Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry

3. Ramuan untuk Kecacingan

Definisi operasional kecacingan adalah kondisi dimana perut membesar, badan kurus dapat ditemukan cacing kremi, gelang, pita pada saluran pencernaan, cacing bisa keluar lewat muntah atau buang air besar.

Tumbuhan obat yang paling sering digunakan dalam ramuan kecacingan adalah Carica papaya (6 ramuan) dan Allium sativum (4 ramuan). Lantana camara, Leucaena leucocephala dan Wollastonia biflora masing-masing ditemukan dalam 3 ramuan.

4. Ramuan untuk Panas Dalam

Panas dalam yang dimaksud pada penelitian ini adalah rasa panas pada saluran pencernaan, nyeri saat menelan, nyeri mulai dari mulut hingga tenggorokan tanpa disertai dengan meningkatnya suhu tubuh.

Tumbuhan yang paling sering digunakan Imperata cylindrica (L.) Raeusch, Bryophyllum pinnatum (Lam.) Oken, Jatropha curcas L, Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm, Annona muricata L.

Imperata cylindrica paling sering digunakan, terdapat dalam 6 ramuan, diikuti oleh Bryophyllum pinnatum dan Jatropha curcas yang masing-masing terdapat dalam 4 ramuan.

5. Ramuan untuk Kebugaran

Ramuan untuk kebugaran yang dimaksud dalam penelitian ini digunakan untuk mengatasi kondisi daya tahan tubuh menurun, mudah sakit dan kelelahan. Terdapat 92

TO yang dimanfaatkan dalam ramuan ini antara lain adalah Annona muricata dan Cymbopogon citratus, masing-masing ditemukan dalam 4 ramuan, sedangkan tanaman Cymbopogon nardusMorinda citrifoliaPsidium guajavaSyzygium aromaticum, dan Zingiber officinale terdapat dalam 3 ramuan.

6. Ramuan untuk Pegal dan Capek

Definisi operasional pegal dan capek adalah kondisi dimana otot-otot terasa linu-linu atau terasa tidak nyaman, setelah aktivitas berat.

Terdapat 179 TO yang dipakai dalam ramuan untuk mengatasi pegal dan capek. Tumbuhan yang paling sering digunakan adalah Urticastrum decumanum yang terdapat dalam 22 ramuan.

selanjutnya Zingiber officinale dalam 15 ramuan, Syzygium aromaticum dalam 13 ramuan dan Piper retrofractum dalam 10 ramuan.  

Selain itu tumbuhan obat lain yang digunakan Curcuma longa L, Phyllanthus niruri L, Kaempferia galanga L, Morinda citrifolia L, Myristica fragrans Houtt, Physalis minima L.

7. Ramuan untuk gangguan vitalitas

Hasil pengumpulan data di lapangan diperoleh ramuan yang digunakan untuk mengurangi atau mengobati gangguan vitalitas. Gangguan vitalitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi penurunan gairah seksual, ejakulasi dini, mani encer termasuk memperbesar ukuran alat vital.

Empat puluh jenis ramuan yang diperoleh dalam RISTOJA 2017 tersebar di 19 etnis. Terdapat 54 jenis TO yang dapat digunakan dalam ramuan gangguan vitalitas.

selain itu, lima jenis yang paling sering digunakan adalah Curcuma longa L, Imperata cylindrica (L) Raeusch, Lawsonia inermis L, Euphorbia glyptosperma Engelm, serta Lumnitzera littorea (Jack) Voigt.

Baca Juga: Kenali Arti Logo dalam Kemasan Obat, Jangan Sampai Sembarangan Konsumsi Obat Keras

Itulah 7 ramuan berdasarkan indikasi penyakit untuk mengatasi keluhan yang bersifat preventif dan promotif, serta dapat dikembangkan.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Litbang.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah