KABAR BANTEN - Asdep Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK Nancy Dian Anggraeni menyebut kemiskinan ekstrem berkaitan erat dengan stunting dan TBC.
Hal tersebut diungkapkan Asdep Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK Nancy Dian Anggraeni saat hadir ke Kabupaten Serang, Kamis 4 November 2021.
"Tujuan kami hadir disini kami ingin dapat informasi sebanyak banyak tentang kebijakan atas program yang dilakukan daerah kemudian barangkali ada agenda yang dilakukan daerah dalam hal mengatasi kemiskinan ekstrem," ujar Asdep Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK Nancy Dian Anggraeni saat memberikan sambutan di ruang rapat Brigjen Syam'un.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Terbaru Happiness, Usaha Bertahan Hidup Ditengah-tengah Wabah Penyakit Menular
Ia mengatakan, masalah kemiskinan ekstrem berkaitan erat dengan stunting dan TBC. Secara nasional Kabupaten Serang angka kemiskinan masih diatas rata-rata nasional.
"Kemiskinan ekstrem jadi prioritas dari presiden. Karena di SDGes ada amanah kepada negara untuk bisa turunkan kemiskinan ekstrem," katanya.
Oleh karena itu pemerintah menargetkan pada 2024 Kemiskinan ekstrem bisa hilang. Padahal angkanya masih tinggi mencapai 4 persen nasional. "Di Kabupaten Serang saja ada 80 ribuan (angka kemiskinan) itu cukup besar," ucapnya.
Menurut dia untuk penanganan tersebut butuh dukungan sosial membantu masyarakat miskin agar produktif.
"Karena PMK memang point'nya untuk memperkuat SDM kita. Bagaimana kita menjadikan SDM investasi kita tidak berharap pada SDA tapi manusia menggerakan ekonomi kedepan," tuturnya.