KABAR BANTEN - Warga Tionghoa, khususnya Buddhis di Kota Serang mulai melakukan tradisi cuci rupang.
Salah satunya di Vihara Cetya Kwan Ti Kong Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang, yang rutin melakukan tradisi cuci rupang setiap sepekan menjelang Imlek.
Wakil Ketua Pengurus Vihara Cetya Kwan Ti Kong, Felicia Nydia Paramitha mengatakan, cuci rupang dilakukan satu pekan sebelum Imlek dan merupakan tradisi tahunan yang tidak pernah terlewat.
"Jadi cuci rupang ini sudah menjadi tradisi turun temurun setiap tahunnya bagi warga Tionghoa, khususnya Buddhis," katanya, Minggu 23 Januari 2022.
Baca Juga: Sambut Imlek 2022, Ratusan Penonton Padati Aksi Panda Town di TangCity Mall Kota Tangerang
Diyakini warga Tionghoa, pada saat cuci rupang dilakukan, ruh para dewa yang ada di dalam rupang sedang naik ke atas langit untuk melaporkan kondisi atau keadaan dunia.
"Jadi, selagi para ruh (dewa) naik ke atas langit dan rupang kosong, kami cuci rupangnya. Karena kan memang sedang tidak ada (ruh)," ucapnya.
Dia menjelaskan, di Vihara Cetya Kwan Ti Kong Lopang terdapat puluhan rupang yang ditempatkan di beberapa altar.
Mulai dari Amithaba Buddha, Sakyamuni Buddha, hingga Avalokiteshvara, serta rupang atau patung dewa, dan dewi.