Menghitam dan Berbau, Warga Kadomas Kabupaten Pandeglang Keluhkan Kondisi Sungai Cimasayang dan Cikupa

- 16 Februari 2022, 12:25 WIB
Tim DLH Kabupaten Pandeglang saat melakukan monitoring dan pengambilan sample air Sungai Cimasayang dan Cikupa.
Tim DLH Kabupaten Pandeglang saat melakukan monitoring dan pengambilan sample air Sungai Cimasayang dan Cikupa. /Kabar Banten/Aldo Marantika


KABAR BANTEN - Sejumlah warga dari Kampung Hayamsindang, Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang mengeluhkan kondisi Sungai Cimasayang dan Cikupa yang berubah warna menjadi hitam dan menimbulkan" bau tidak sedap.

Menurut informasi dari warga sekitar, perubahan kondisi pada Sungai Cimasayang dan Cikupa di Kabupaten Pandeglang ini diduga akibat tercemar oleh 2 pabrik pengolahan sagu, 1 pabrik penyulingan minyak cengkeh, 1 pabrik penyulingan laja goah dan 1 pabrik tahu. Kelima pabrik ini berlokasi di Kampung Jaliti, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang.

Salah satu warga Kampung Hayamsindang, Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang Kabupaten, Sujai mengatakan, bahwa perubahan kondisi pada Sungai Cimasayang dan Cikupa ini sudah berlangsung kurang lebih selama 8 tahun.

Baca Juga: Pertanyaan 8 Teka Teki Lucu, Berapa yang Bisa Kalian Jawab, Main Yuk

Dikatakan Sujai, saat ini warga yang tinggal di dekat aliran Sungai Cimasayang dan Cikup sudah tidak menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci, lantaran air di 2 sungai tersebut menimbulkan bau dan menyebabkan gatal-gatal.

"Sudah lama Pak, sekarang air ini kondisinya seperti ini warnanya menghitam dan tidak jernih lagi. Sekarang sudah tidak bisa dipakai mandi dan mencuci soalnya menimbulkan gatal-gatal, sekarang banyak lintah juga," kata Sujai kepada Kabar Banten 15 Februari 2022.

Lebih lanjut, Sujai berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk segera menindaklanjuti persoalan tersebut.

Baca Juga: Pertanyaan 7 Teka Teki Lucu Jawabannya Bikin Emosi, Yuk Main

Agar aliran Sungai Cimasayang dan Cikupa ini bisa kembali jernih dan memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Kami hanya ingin hidup sehat dan bisa kembali memanfaatkan aliran sungai di wilayah kami seperti dahulu, untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah