Network
Selain sebagai pendiri, Mardiono merupakan pemegang saham pengendali Bank Syariah Muamalah tersebut.
Kini Bank Syariah Muamalah Cilegon memasuki usia yang ke-28 tahun merupakan bank pembiayaan rakyat dan juga bank syariah pertama di Banten.
Mardiono mengatakan, di usia yang ke-28 tahun ini, pihaknya ingin agar Bank Mu’amalah Syariah ini bisa berinovasi dengan teknologi.
“Walaupun melayani usaha-usaha kecil tapi kalau difasilitasi dengan dengan teknologi yang tinggi seperti layanan digital dan lain sebagainya, ini sekarang yang menjadi kebutuhan masyarakat, mudah-mudahan BPRS ini bisa maju dan bisa meningkatkan layanan kepada nasabah,” ujarnya.
BPR Syariah Ini Teruji Tangguh Saat Dilanda Krisis
KH Embay Mulya Syarief, yang juga salah satu pendiri dan pemegang saham PT BPRS Mu’amalah Cilegon mengungkapkan, pendirian bank ini didasari oleh paling tidak 2 hal, yakni umat bisa hijrah dari bank Ribawi Ke Bank Syariah, dan ekonomi umat bisa lebih bangkit dan mandiri.
Baca Juga: Era Digitalisasi, Pengamat Ekonomi Beri Saran Ini untuk Bank Daerah
“Bank ini berdiri 1994. Dalam kondisi sulit, bank ini tetap tumbuh. Tahun 1998 ketika bank-bank raksasa kolaps, bank ini tetap tegar berdiri. Sekarang berulang, ketika Covid-19 melanda dunia, ketika banyak perusahaan yang kolaps, bank ini justru meraih keuntungan. Itulah hebatnya manajemen langit,” tutur KH Embay.
“Tentu penuh dengan perjuangan kami mempertahankan eksistensi Bank Syariah Mu’amalah Cilegon. Saya ingat, dari modal Rp200 juta dulu, sekarang sudah memiliki aset mencapai Rp60 miliar,” tambahnya.
BPRS Terbaik Tingkat Nasional
