Peringati Hari Lahir Pancasila, Megawati Soekarnoputri Ingatkan 4 Hal Ini

- 2 Juni 2022, 07:56 WIB
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan pada seminar nasional yang diselenggarakan Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa di Untirta.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan pada seminar nasional yang diselenggarakan Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa di Untirta. /Tangkapan layar kanal YouTube Untirta official./

KABAR BANTEN - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa bangsa Indonesia terbentuk adanya Pancasila.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia sebagai titik kesepakatan pendiri bangsa yang terus menjadi roh setiap sendi kehidupan bagi anak bangsa.

"Ada empat hal yang harus kita ingat yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Ingin Jadi Mahasiswa Untirta? Ini Jalur Pendaftaran yang Masih Dibuka

Hal itu disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa  Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dalam memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 dengan tema "Membumikan ide gagasan Soekarno-Hatta", seperti dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Untirta Official.

Selain itu, Megawati Soekarnoputri mengatakan, perguruan tinggi harus memberitahukan kepada mahasiswa bahwa ilmu pengetahuan bisa didapatkan darimana saja.

Dengan gempuran teknologi yang semakin cepat membuat informasi mudah untuk didapatkan.

"Saya lihat perguruan tinggi tidak berani untuk menyuarakan tentang Pancasila, saya berharap perguruan tinggi berani untuk membicarakan tentang Pancasila," ujarnya.

Ia mengatakan, Pancasila sebagai ideologi bangsa tidak terlepas dari perjalanan sejarah bangsa, dalam sejarah penjang dan berliku tersebut pancasila pernah dihadapkan pada situasi sulit pada 1965 terjadi degradasi kebangsaan.

"Pancasila hanya sebuah simbol tapi tidak merasuk terinternalisasi jiwa berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: YouTube Untirta Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x