1549852

Gerakan Bebas Stunting, BPKK PKS Banten Kunjungi Kabar Banten

- 17 Juli 2022, 11:54 WIB
Pengurus BPKK PKS Banten memberikan cindera mata saat kunjungan ke kantor redaksi Kabar Banten Jumat 15 Juli 2022
Pengurus BPKK PKS Banten memberikan cindera mata saat kunjungan ke kantor redaksi Kabar Banten Jumat 15 Juli 2022 /Kabar Banten/Gilang/

Sementara pengurus BPKK PKS Banten dr. Nuly Juariyah Mahnulia mengatakan
Stunting salah satu masalah serius yang harus dihadapi bersama," kata Nuly.

Menurutnya, stunting merupakan kondisi panjang atau tinggi badan anak menurut usia dibawah -2 SD (standar deviasi) yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi kronik.
Kekurangan nutrisi kronik dapat disebabkan oleh asupan gizi yang tidak adekuat.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Angka Maksimum Stunting 14 Persen pada 2024

"Banyak faktor yang menyembabkan stuntung terjadi salah satunya ketidaktahuan orang tua mengenai bagaimana pemberian nutrisi yang tepat," ujarnya.

Ia mengatakan, stunting merupakan masalah kesehatan yang utama, karena mengakibatkan dampak negatif jangka pendek maupun jangka panjang mulai dari penurunan kemampuan kognitif, performa pendidikan, produktivitas saat bekerja, daya tahan tubuh hingga peningkatan risiko terkena berbagai penyakit degeneratif.

"Bila tidak diperhatikan akan berdampak buruk terhadap kualitas sumber daya manusia dan ketahanan keluarga," ucapnya.

Baca Juga: Penduduk Miskin di Banten pada Maret 2022 Turun, Segini Jumlahnya

Ia mengatakan, pada 1000 hari pertama kehidupan anak terjadi perkembangan otak yang sangat pesat, pertumbuhan massa otot, organ-organ dan program metabolisme.

"Stunting sebenarnya diawali dengan weight faltering yakni kenaikan berat badan tidak adekuat, jika tidak segera diintervensi akan berlanjut menjadi stunting," ujarnya.

Ia menjelaskan, jika seorang anak mengalami gizi kurang dan gizi buruk di satu tahun pertama kehidupannya maka 65 persen kemungkinan akan memiliki IQ dibawah 90 yang berarti bahwa sang anak hanya dapat bersekolah selama 7 tahun, selebihnya akan sulit untuk mengikuti proses pendidikan.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah