Singgung Harga Sawit, Mendag Zulkifli Hasan : Sedang Dalam Kondisi Bencana

- 28 Juli 2022, 12:29 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pasar UMKM dan Hasil Bumi disambut Pj Gubernur Banten Al Muktabar di Kecamatan Gunung sari Kabupaten Serang Kamis 28 Juli 2022
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pasar UMKM dan Hasil Bumi disambut Pj Gubernur Banten Al Muktabar di Kecamatan Gunung sari Kabupaten Serang Kamis 28 Juli 2022 /Dindin Hasanudin/Kabar Banten

KABAR BANTEN – Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan mengaku prihatin dengan perkembangan harga tandan buah segar atau biasa dikenal sawit di tanah air.

Sebab, saat ini kondisi harga sawit sempat di harga Rp700 hingga Rp800 per kilogram.

Padahal di negara tetangga, harga sawit per kilogramnya di kisaran Rp4000, sehingga seharusnya harga pertanian jenis sawit sedang bagus-bagusnya.

Baca Juga: Sambangi Pasar Rau Kota Serang, Mendag Zulkifli Hasan Borong Makanan Ini dan Bagikan ke Para Pedagang 

Hal itu dikatakan Mendag Zulkifli Hasan saat mendatangi Kabupaten Serang untuk melaunching pasar UMKM dan hasil bumi di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang, Kamis 28 Juli 2022.

Hadir saat itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Wali Kota Serang Syafruddin, Wakil Ketua MPR Yandri Susanto.

Tampak hadir pula Anggota DPR RI Tubagus Khaerul Jaman, Sekda Tubagus Entus Mahmud Sahiri dan para pejabat eselon II Kabupaten Serang.

Baca Juga: Hari Pertama Jadi Menteri Perdagangan, Langsung Sidak Harga Bahan Pokok, Zulkifli Hasan: Kasihan Rakyat 

Zulkifli Hasan mengatakan, saat ini harga sawit telah membaik, dari sebelumnya Rp700 per kilogram hingga Rp800 per kilogram menjadi Rp1.300 per kilogram hingga Rp1.600 per kilogram.

Zulkifli Hasan menegaskan jika harga hasil pertanian sawit di Indonesia tengah dalam kondisi bencana.

“Kondisi ini sama persis dengan penyakit 50 tahun lalu dimana ketika panen harga murah,” katanya.

Baca Juga: Jadi Mendag, Zulkifli Hasan Ungkap Miliki Banyak Pengalaman, Yakin Mampu Cepat Atasi Masalah Minyak Goreng 

Jika harga sawit terus menerus di kisaran Rp800, kata Zulkifli Hasan, maka beberapa tahun mendatang bisa-bisa para petani sawit akan menjual kebun mereka.

Katanya, ada sejumlah faktor mengapa harga sawit menjadi murah, diantaranya biaya pungutan ekspor.

“Kalau ekspor itu dipungut 200 dolar, dalam harga tertentu ada biaya keluar. Kalau gak bagus dipungut lagi 288 dolar," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya telah bertemu dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk berdialog.

"Saya katakana, Pak Menko, pemerintah dapat pajak ekspor 200 dolar. Tapi rakyat gak dapat apa apa. Pilih mana kita, 200 dolar dihapus tapi harga sawit naik," ujarnya tuturnya dalam sambutan.

Baca Juga: Haji Lulung Meninggal Dunia, Fadli Zon Hingga Zulkifli Hasan Ucapkan Duka Cita, Begini Ungkapannya 

Politikus PAN itu mengatakan, akhirnya melalui dialog panjang tersebut menko setuju pajak dihapus.

" 200 dolar itu kan sama dengan Rp3 juta, berarti sudah Rp300 per kilogram naiknya harga sawit. Jadi kita harap kebijakan berpihak pada masyarakat penting," tuturnya.

Ia mengatakan pemerintah tidak dapat pajak tapi rakyat punya kantong tebal, jika rakyat kaya maka akan belanja.

Ketika belanja pun mereka akan dikenakan pajak, sehingga sama saja.

"Maka pungutan ekspor dihapus," ucapnya.  ***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah