Masjid Ats Tsauroh Kota Serang Direvitalisasi, Bagaimana Sejarahnya?

- 24 Agustus 2022, 20:13 WIB
Masjid Ats Tsauroh Kota Serang yang memiliki daya tampung 2.500 orang dengan sejarah panjang dan menjadi salah satu masjid tertua, akan direvitalisasi
Masjid Ats Tsauroh Kota Serang yang memiliki daya tampung 2.500 orang dengan sejarah panjang dan menjadi salah satu masjid tertua, akan direvitalisasi /Dok. Kabar Banten

Sebelum direvitalisasi, masjid tua berusia 152 tahun yang mulai menggunakan nama Masjid Ats Tsauroh pada tahun 1974  tersebut, pernah direnovasi beberapa kali hingga bentuknya menjadi seperti saat ini.

Nama Ats Tsauroh yang berarti perjuangan, pada awalnya bernama Masjid Pegantungan yang dibangun Tahun 1870-1888, di era Bupati Serang, Raden Tumenggung Basudin Tjondronegoro.

Dikutip dari duniamasjid.islamic, Masjid Ats Tsauroh Kota Serang memiliki daya tampung 2.500 orang, dengan luas bangunan 2.800 meter persegi dari total lahan 26.000 meter persegi.

Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Agung Serang tersebut merupakan simbol kerukunan umat beragama.

Lokasinya diapit tiga tempat ibadah umat Kristen, yakni Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja Bethel Indonesia di sisi belakang masjid, serta Gereja Katolik Kristus Raja tepat di depan masjid.

Masjid Ats Tsauroh juga memiliki ciri sebagaimana tradisi bangunan di Pulau Jawa, dengan bentuk atap limas tumpang tiga dan bentuk ruang dengan konsep pendopo terbuka, khas rumah joglo.

Dengan konsep terbuka, membuat masjid ini berkesan ramah dan bersahaja. Sedangkan konsep limasan tumpang tiga, secara filosofis mengandung arti iman, Islam, dan ihsan.

Melihat di bagian atas, terdapat memolo berupa keramik tanah liat terakota berbentuk angsa. Namun keindahan ruang yang dibentuk tiang penyangga, membentuk kolom-kolom.

Di masjid ini terdapat enam belas tiang, empat di antaranya merupakan tiang utama penyangga limasan tertinggi. Dalam tradisi Jawa, keempat tiang tersebut merupakan soko guru.

Di seluruh pangkal tiang terdapat bentuk labu yang merupakan simbol kesuburan daerah Banten. Namun yang membedakan tiang soko guru dengan tiang lainnya, adalah sabuk dari tembaga.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: serangkota.go.id duniamasjid.islamic


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah