Kemudian, wanita penjaja seks komersial (WPSK) tidak ditemukan, namun terdapat 12 wanita pria atau waria.
"Itu ada di Kecamatan Kasemen saja, ada 207 LSL. Kalau di Taktakan ada 23 LSL, dan WPSK ada 18, dan waria nol. Cipocok Jaya ada 148 LSL, WPSK 74 orang dan waria nol," ucapnya.
Baca Juga: Kesehatan Mental Calon Orang Tua Penting untuk Tumbuh Kembang Anak
Selanjutnya di Kecamatan Serang, dari lima puskesmas terdapat 486 LSL, 281 WPSK, dan waria sebanyak 20 orang.
Kemudian, Kecamatan Walantaka terdapat 75 orang LSL, dan WPSK sebanyak 55 orang, serta waria 30 orang.
"Kecamatan Curug 28 LSL, WPSK 28, dan waria tidak ada. Itu kondisi yang ada di kota serang berdasarkan data yang kami punya, soal ODHA," ujarnya.
Dia menjelaskan, di Kecamatan Serang menjadi yang terbanyak kasus LSL berdasarkan data yang dihimpun dari lima Puskesmas.
Hal itu diduga akibat faktor lingkungan yang cukup berpengaruh besar terhadap psikologi seseorang hingga terjun ke dalam dunia tersebut.
"Memang paling banyak di Kecamatan Serang, karena jumlah penduduknya paling banyak, kemudian lingkungan dan didikan," tuturnya.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dikatakan Hasan, tahun ini menjadi yang paling banyak kasus LSL dan WPSK.