Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Bapenda Kabupaten Serang Devi Maryati mengatakan, rekapitulasi realisasi PBB-P2 buku 1, 2 dan 3 ketetapan 2022 hingga 8 Desember capaianya masih rendah yaitu Rp9,9 miliar atau 52,5 persen dari total Rp18,9 miliar. Sehingga ada sisa piutang Rp8,8 miliar atau 47,5 persen.
"Kondisi tersebut harus dibenahi karena dapat menambah tumpukan piutang di laporan keuangan," ujarnya.
Upaya yang dilakukan adalah dengan tetap melakukan penagihan aktif pada masyarakat, menelusuri SPPT yang tidak terbayar apakah layak ditagih atau ada kesalahan penetapan alias dobel aslah.
Devi mengatakan, atas ketetapan buku 1, 2 dan 3 Kecamatan Ciomas merupakan yang tertinggi dengan 80,7 persen, Puloampel 68,8 persen dan Jawilan 62,5 persen.
Sedangkan kecamatan terendah adalah Kecamatan Bandung 34,5 persen, Tunjung Teja 34,8 persen, dan Padarincang 35,7 persen.
"Diberi bendera putih untuk tertinggi dan bendera hitam untuk terendah," ucapnya.
Baca Juga: 10 Pertanyaan Asah Otak Tentang Negara Prancis
Kemudian untuk realisasi buku 4 dan 5 tahun 2022 sudah diangka 93,2 persen atau Rp82,4 miliar dari pokok ketetapan Rp88,4 miliar.
"Sudah signifikan," katanya.
Sekda Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengatakan, ada delapan desa yang sudah lunas PBB-P2 nya.