Merespons peringatan dini dari BMKG bahwa Selat Sunda lagi lagi dihajar cuaca ekstrem, BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten menginstruksikan agar PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak menghentikan layanan penyeberangan penumpang.
“Pihak BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten selaku otoritas meminta pihak ASDP untuk menunda keberangkatan kapal hingga cuaca dinyatakan aman untuk kapal berlayar,” ujarnya.
“Penutupan layanan sementara berlaku untuk layanan reguler dan kapal ekspress lintas Merak – Bakauheni,” tambahnya.
Menurut Shelvy Arifin, selama Desember 2022 ini curah hujan umumnya mengalami peningkatan.
Ini berdampak terjadinya gelombang tinggi dan angin kencang di sejumlah lintasan penyeberangan.
“Di bulan Desember ini curah hujan umumnya mengalami peningkatan, yang berdampak terjadinya gelombang tinggi dan angin kencang di sejumlah lintasan penyeberangan,” tuturnya.
Shelvy Arifin kemudian menerangkan jika pihaknya terus melakukan koordinasi intensif khususnya dengan BMKG, kepolisian serta TNI, dan otoritas pelabuhan.
Itu dilakukan setiap kali sebelum kapal ferry melakukan pelayaran agar perjalanan aman dan lancar sampai tujuan.