Asal-Usul Tanjung Lesung Dari Cerita Rakyat Banten yang Belum Diketahui Banyak Orang, Begini Kisahnya

- 7 Januari 2023, 16:45 WIB
Potret Tanjung Lesung saat ini/Tangkapan Layar/Instagram @tanjunglesungid
Potret Tanjung Lesung saat ini/Tangkapan Layar/Instagram @tanjunglesungid /

KABAR BANTEN - Di bawah ini merupakan kisah Asal Usul Tanjung Lesung dari cerita rakyat Banten yang belum diketahui banyak orang.

Asal Usul Tanjung Lesung ini tentu memiliki kisah menarik yang tersimpan di dalamnya.

Siapa yang tak pernah mendengar nama Tanjung Lesung? Hampir seluruh warga Banten, bahkan Indonesia mungkin tak asing dengan nama ini.

Baca Juga: Twibbon Hari Gerakan Satu Juta Pohon 2023, Cocok Untuk Status WhatsApp 

Kawasan destinasi wisata Tanjung Lesung merupakan sebuah daratan berbentuk Lesung yang menjorok ke laut dan memiliki luas sekitar 1500 hektar.

Tapi, apakah kamu tahu terkait Asal Usul Tanjung Lesung berdasarkan cerita rakyat Banten?

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Dongeng Kita, berikut kisah Asal Usul Tanjung Lesung dari cerita rakyat Banten yang belum diketahui banyak orang.

Baca Juga: Nikah dengan Teman Satu Kantor Bolehkah ? Simak Penjelasan Perppu Cipta Kerja ini 

Nama Tanjung Lesung diambil dari nama Kampung Lesung yang memiliki kisah asal muasalnya sendiri.

Alkisah, dahulu di pesisir laut selatan Pulau Jawa, ada seorang pengembara bernama Raden Budog.

Raden Budog merupakan pemuda tampan dan gagah perkasa yang senang mengembara ke mana saja ditemani Anjing dan Kuda kesayangannya.

Baca Juga: Wow Tidak Disangka, Inilah 6 Manfaat Tidak Terduga Jika Kalian Konsumsi Dua Butir Telur Sehari 

Usai mandi di Pantai pada siang hari, Raden Budog beristirahat dibawah pohon ketapang yang rindang  dan sejuk, hingga membuatnya terlelap.

Dia bermimpi mengembara ke utara dan bertemu gadis cantik yang tersenyum dan mengulurkan tangan padanya.

Namun mimpi indah itu harus terhenti ketika sebuah ranting kering jatuh mengenai dahinya dan membuatnya terbangun.

Baca Juga: Sinopsis Bayi Ajaib, Remake Film Horor Jadul yang Akan Tayang pada 19 Januari 2023 di Bioskop 

Sejak saat itu, Raden Budog selalu membayangkan wajah gadis cantik yang ada dalam mimpinya.

Rasa penasaran membuatnya memutuskan untuk pergi mengembara ke utara dan mencari gadis dalam mimpinya.

Setelah berhari-hari, Raden Budog sampai di sebuah tempat tinggi bernama Tali Alas atau kini disebut Pilar.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 8 Januari 2023: Cinta & Hubungan, Aries Taurus Gemini, Waktu yang Tepat Lakukan Ini  

Di sana, Raden Budog melihat pemandangan samudra biru dan pantai indah yang menjadi tempatnya beristirahat sejenak untuk menikmati sisa bekalnya. 

Sementara Kuda kesayangannya dibiarkan mencari rumput segar, dan Anjingnya berburu burung puyuh di antara semak-semak.

Merasa cukup beristirahat, Raden budog melanjutkan perjalanannya menuju Pantai Cawat dan berhenti di tepian pantai untuk membersihkan diri.

Baca Juga: Sinopsis Film KIKO In The Deep Sea, Film Animasi Indonesia yang Siap Menghibur Penonton Anak-anak  

Saat kembali menghampiri peliharaan kesayangannya, Kuda dan Anjing itu tak bergeming katena kelelahan usai menempuh perjalanan panjang.

Raden Budog pun dikuasai emosi dan mengutuk peliharaannya menjadi karang, dan ucapannya pun menjadi kenyataan.

Berubahnya Kuda dan Anjing tersebut menjadi karang tak memupuskan harapannya untuk bertemu gadis impiannya.

Baca Juga: Ternyata Bukan di Tangerang, Inilah Daerah Terkaya di Provinsi Banten 

Dia terus berjalan tanpa lelah, menghiraukan pakaiannya yang lusuh dan tubuhnya yang berdebu.

Namun, rintangan datang saat banjir besar menghadangnya ketika hendak menyeberangi sungai, yang membuatnya harus menunggu hingga surut.

Baru sejenak Raden Budog merebahkan tubuhnya, tiba-tiba terdengar bunyi Lesung dari seberang sungai.

Baca Juga: Inilah 10 Daerah Terkaya di Indonesia, Apakah Daerah Kelahiranmu? 

Raden Budog terperanjat dan hatinya berdebar kencang meyakini gadis cantik impiannya tinggal di Kampung seberang sungai ini.

Dengan hati tak sabar, Raden Budog sudah akhirnya memberanikan diri menyeberangi sungai tersebut dengan segenap kekuatannya.

Akhirnya, dia berhasil menerobos banjir dan sampai di pintu masuk kampung tersebut.

Baca Juga: Makin Gokil, Ada Rainbow Slide di D Mangku Farm Mancak, Tubagus Iman Ariyadi : Coming Soon! 

Lelah menerobos banjir, Raden Budog memilih beristirahat sejenak sambil mengamati lingkungan sekitarnya.

Namun alunan bunyi Lesung yang merdu kembali terdengar dan membuat Raden Budog semakin berdebar.

Dia lekas berdiri dan melangkah pergi menuju arah bunyi Lesung tersebut. Semakin masuk ke dalam perkampungan, bunyi Lesung semakin keras terdengar.

Baca Juga: Klasemen dan Top Skor Liga Inggris, Tim Big Six Saling Sijut, Almiron jadi Pesaing Pemain Tersubur 

Akhirnya Raden Budog melihat eempat gadis sedang asik bermain Lesung atau ngagondang, yang merupakan tradisi penduduk kampung ketika akan menanam padi.

Hanya saja, tradisi ini dilarang dimainkan di hari Jumat karena dianggap sebagai hari keramat .

Raden Budog terpesona menyaksikan kelincahan mereka mengayunkan dan menumbuk alu ke dalam Lesung secara bergantian. 

Baca Juga: Buah-buahan Ini Mampu Redakan Asam Lambung, Berikut Daftarnya 

Dia juga terkagum-kagum pada seorang gadis yang menjadi pemimpin dan memberi aba-aba sembari mengayunkan tangannya, Sri Poh Haci. 

Raden Budog berbinar karena gadis yang ada dalam mimpinya, gadis yang dia cari, kini ada di depan matanya.

Saat sadar terus dipandangi orang tak dikenal, Sri Poh Haci memberi isyarat pada teman-temannya agar menghentikan permainan ngagondang dan bergegas pulang ke rumah masing-masing.

Baca Juga: 15 Kata Bijak Kehidupan untuk Motivasi Diri Sendiri atau Orang Lain, Cocok Dijadikan Status Medsos 

Namun, Raden Budog rupanya mengikuti Sri Poh Haci pulang kerumahnya dan bahkan meminta menginap di rumahnya kepada Nyi Siti,  Ibu gadis cantik itu.

Mendapati penolakan, Raden Budog pun terpaksa untuk beristirahat di bale-bale bambu yang berada didekat rumah Nyi Siti dan tertidur pulas.

Dia kemudian terbangun saat mencium aroma wangi menyegarkan dan mendapati Sri Poh Haci berdiri di samping bale bambu yang ditidurinya.

Baca Juga: Playing Victim Hingga Manipulatif, Kenali Tanda Pasangan Toxic, Jauhi Sebelum Terlambat 

Tak disangka, Sri Poh Haci pun ternyata jatuh hati pada Raden Budog.

Beberapa hari tinggal di kampung tersebut, Raden budog berhasil menjalin kasih dengan Sri Poh Haci dan meminangnya. Dia juga menetap di sana.

Setiap kali istrinya bermain Lesung bersama gadis-gadis kampung, dia selalu datang menyaksikannya karena senang mendengar alunan nada Lesung.

Baca Juga: 7 Tempat Misterius Tanpa Gravitasi Bumi, Bagaimana Bisa Terjadi? 

Sesekali, Raden Budog juga belajar memainkan Lesung hingga lupa waktu.

Saking senangnya hingga dia tetap bermain di hari Jumat dan menghiraukan larangan sang istri.

Perilaku Raden Budog semakin menjadi-jad. Dia terus menabuh Lesung sambil melompat-lompat kegirangan, kesana-kemari seperti seekor monyet ekor panjang.

Baca Juga: 5 Pesona Elegan yang Membuat Wanita Dikagumi Banyak Pria 

Alangkah terkejutnya Raden Budog saat menyadari jika dirinya telah menjadi seekor Lutung yang tubuhnya telah dipenuhi bulu-bulu.

Dia pun lari terbirit-birit masuk ke dalam hutan di pinggir kampung tersebut dan tidak pernah lagi kembali ke wujud aslinya sebagai manusia.

Sementara Sri Poh Haci yang tak kuat menanggung malu  memutuskan pergi dari kampung halamannya secara diam-diam dan hilang entah kemana.

Baca Juga: Heaven On Earth, Inilah 5 Destinasi Wisata di Likupang Sulawesi Utara 

Menurut cerita yang dipercaya masyarakat, Sri Poh Haci telah menjelma menjadi dewi padi.

Untuk mengenang kemahirannya bermain Lesung, penduduk setempat menyebut kampung itu dengan nama kampung Lesung.

Namun karena letaknya yang di sebuah Tanjung, maka kampung itu diberi nama Tanjung Lesung.

Nah, itulah kisah Asal Usul Tanjung Lesung dari cerita rakyat Banten. Warga Banten dan sekitarnya perlu tahu akan kisa ini, semoga bermanfaat.***

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: YouTube Dongeng Kita


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah