Tekan Angka Penduduk Miskin Ekstrem, Kota Tangerang Banten Didorong Konsisten dan Inovatif Jalankan Program

- 19 Januari 2023, 18:00 WIB
Bappeda Kota Tangerang menggelar Forum Konsultasi Publik Rancangan RPD Kota Tangerang 2024-2026, di Ballroom dPrima Hotel, Kamis 19 Januari 2023. Dalam diskusi tersebut, Pemkot Tangerang didorong konsisten dan inovatif jalankan program guna menekan penduduk miskin ekstrem.
Bappeda Kota Tangerang menggelar Forum Konsultasi Publik Rancangan RPD Kota Tangerang 2024-2026, di Ballroom dPrima Hotel, Kamis 19 Januari 2023. Dalam diskusi tersebut, Pemkot Tangerang didorong konsisten dan inovatif jalankan program guna menekan penduduk miskin ekstrem. /Kabar Banten/Dewi Agustini

KABAR BANTEN - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, penduduk miskin esktrem di Provinsi Banten 2022 mencapai 1,18 persen, turun 0,32 persen dari 2021.

Dari delapan kota kabupaten di Provinsi Banten, penurunan penduduk miskin ekstrem tertinggi tercatat adalah di Kota Tangerang, sebesar 0,86 persen dari 1,61 persen pada 2021 menjadi 0,75 persen di 2022. 

Statistisi Ahli Madya, BPS Provinsi Banten, Awang Pramila mengungkapkan angka ini didapat melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Ini merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial kependudukan yang relatif sangat luas atau dikenal sebagai survei tergolong besar.

“Sehingga, bisa dipastikan angka ini tergolong akurat dengan situasi yang ada di wilayah tersebut. BPS mencatat penurunan penduduk miskin ekstrem Kota Tangerang cukup tinggi dibanding kota kabupaten lainnya di Provinsi Banten. Ini bisa menjadi hitungan nyata, bahwa program yang dilaksanakan Pemkot Tangerang berjalan dengan baik,” ungkap Awang, saat ditemui usai FKP RPD 2024-2026, di dPrima Hotel Tangerang, Kamis 19 Januari 2023.

Awang mengatakan, jika program yang telah dijalani Pemkot Tangerang dapat dilakukan lebih konsisten lagi, bahkan diperkuat dengan program baru lainnya. Maka, angka penduduk miskin ekstrem di Kota Tangerang pada tahun depan bisa saja hilang. 

“Namun, sebagai evaluasi program yang disalurkan jangan sekadar bantuan semata, mungkin bisa diperkuat bagaimana memperdayakan mereka. Karena bisa saja, mereka memiliki fisik yang lemah dan tidak memiliki kemampuan. Pastinya, sisa penduduk miskin ekstrem ini penanganannya akan lebih keras lagi, harus dengan program yang lebih luas lagi dan menyentuh akar permasalahan dari penduduk miskin ekstrem tersebut,” tegas Awang. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kota Tangerang, Decky Priambodo menyatakan intervensi yang dilakukan Pemkot Tangerang dalam menurunkan angka penduduk miskin ekstrem di Kota Tangerang cukup banyak.

Selain fokus pada sektor Dinas Sosial (Dinsos) dengan beragam bantuan permakanan dan lainnya, Pemkot Tangerang juga menjaga harga pangan tidak naik dengan program Pasar Murah dan sebagainya. 

Disamping itu, dalam dunia pendidikan selain menyediakan infrastruktur yang memadai, program berkelanjutan dalam menunjang kualitas pendidikan pun terus digalakan.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x