Pindahkan Saluran ke Ciujung, PDAM Tirta Albantani Ingin Ajukan Pinjaman Rp 30 M

- 17 Oktober 2019, 16:45 WIB
PDAM Tirta Albantani Serang Logo
PDAM Tirta Albantani Serang Logo /

SERANG, (KB).- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Al Bantani Kabupaten Serang berencana mengajukan pinjaman sekitar Rp 30 miliar ke bank. Pinjaman tersebut, untuk pembiayaan rencana pemindahan saluran dari irigasi ke Sungai Ciujung, hal tersebut untuk pemenuhan kebutuhan air baku.

“Kami tidak punya upaya lain (untuk pemenuhan kebutuhan air baku) kecuali melakukan pengambilan langsung dari Ciujung. Kami sudah minta izin ke dewan pengawas dan secara lisan ke bupati, kami minta pinjaman. Kalau diperkenankan dan bisa ajukan proposal ke bank kami akan pinjam Rp 30 miliar untuk air baku ini," kata Direktur PDAM Tirta Al Bantani Wahyu Prihantono kepada Kabar Banten saat ditemui setelah rapat bersama Komisi III DPRD Kabupaten Serang di gedung paripurna, Rabu (16/10/2019).

Dengan pemindahan saluran, ujar dia, semua kegiatan PDAM di irigasi dipindahkan ke Ciujung. Dengan demikian, ketika ada pengurasan atau perbaikan irigasi tetap akan stabil, karena mengambil air baku dari Ciujung.

Ia menuturkan, akibat kemarau saat ini sudah banyak saluran rumah yang tidak teraliri, seperti di Kecamatan Ciruas, Kragilan, dan Lebakwangi. Tiga kecamatan tersebut, sudah tiga bulan tidak teraliri pelayanan air. "Karena, operasional kami di Kendayakan tidak ada alternatif lain," ucapnya.

Ia menjelaskan, di tiga kecamatan tersebut terdapat sekitar 7.000 pelanggan. Untuk sementara, mereka tidak dapat fasilitas air dari PDAM. Oleh karena itu, sebagai gantinya PDAM terus mengirim tangki air bersih ke tiga kecamatan tersebut.

"Untuk masyarakat yang tidak dapat itu kami hanya akan keluarkan biaya pemeliharaan meter Rp 6.000 dan bebas abodemen begitu juga di wilayah lain, seperti Pontang dan Binuang," tuturnya.

Ia menuturkan, akibat kondisi tersebut, pendapatan perusahaannya hanya akan tercapai sekitar 70 persen dari total Rp 55 miliar hingga akhir tahun. Bahkan, sampai Oktober ini, pihaknya sudah merugi Rp 5 miliar.

Meski demikian, pihaknya akan mengimbangi dari sudut pembiayaan yang dikurangi. Kemudian, gaji pegawai yang rencananya hendak naik terpaksa diurungkan sampai ada air baku. "Rencana naik gaji ditunda sampai ada air baku,” katanya.

Sementara, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Serang Agus Wahyudiono mengatakan, seperti yang dikatakan oleh direktur PDAM, pihaknya memahami, bahwa sumber air saat ini terkendala. Selain karena kemarau juga berbenturan dengan perbaikan irigasi sampai 2021.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah