Kasus DBD di Kabupaten Pandeglang Meningkat

- 2 Juli 2020, 15:00 WIB
DBD Ilustrasi
DBD Ilustrasi /

PANDEGLANG, (KB).- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mencatat hingga enam bulan terakhir ini kasus demam berdarah dangue (DBD) di Pandeglang meningkat. Bedasarkan data, hingga awal Juli ini sudah tercatat sebanyak 445 orang tersebar di beberapa kecamatan terjangkit DBD.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang Dr Ahmad Sulaiman membenarkan jumlah warga terjangkit DBD hingga Juli 2020 tercatat sekitar 445 orang. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Ia menuturkan, jumlah tertinggi penderita DBD di wilayah Kecamatan Sumur.

"Untuk saat ini, kasus terbanyak berada di Kecamatan Sumur dan sisanya tersebar di kecamatan lain. Peningkatan kasus DBD ini memang tidak mudah diagnosisnya. Satu hal yang harus dicatat, diagnosis DBD itu harus lewat pemeriksaan laboratorium," katanya.

Ia menjelaskan, meningkatnya penderita DBD di Sumur bukan sesuatu yang mengagetkan. Sebab, wilayah tersebut masuk wilayah endemis DBD.

"Kejadian ini bisa terjadi di mana pun, tinggal masalahnya bagaimana masyarakat bisa mencegah terjadinya DBD. Karena penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk. Tetapi, memang Kecamatan Sumur daerah endemis DBD," ucapnya.

Meski jumlahnya meningkat, namun Dinkes belum mengarahkan kasus tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB). Soalnya penderita DBD yang muncul belum mengkhawatirkan.

"Indikator KLB dapat dilihat pada jumlah kasus penyakit DBD dalam rentang waktu tertentu meningkat drastis hingga 2-3 kali lipat dari biasanya. Kemudian, dilihat dari angka kematian yang ikut meningkat," ujarnya.

Sementara, tutur dia, untuk Juni hanya tercatat sekitar 8 penderita positif DBD, namun bukan berarti tidak berpotensi bertambah. Sebab, dimungkinkan ada warga lain yang mengalami panas, namun belum mendapat penanganan medis dari Puskesmas.

"Jumlah yang positif DBD kemungkinan masih bisa bertambah, karena ada warga yang belum berobat ke Puskesmas, karena terhambat jarak dari rumah ke Puskesmas jauh. Jadi, mungkin petugas yang harus turun sendiri ke lapangan untuk melihat kondisi kesehatan masyarakat," katanya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah