Pemkot Tangsel Gandeng 54 Dokter Hewan

- 8 Juli 2020, 23:00 WIB
logo kota Tangsel
logo kota Tangsel /

TANGERANG, (KB).- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggandeng tenaga dokter hewan selama musim Idul Adha 1441 Hijriah ini. Para dokter hewan dikerahkan untuk memantau kondisi kesehatan hewan kurban yang ada di lapak-lapak pedagang.

“54 dokter hewan yang diperbantukan,” kata Kepala Seksi Peternakan DKP3 Kota Tangsel, Sandra Larasari, Rabu (8/7/2020).

Menurutnya, ada ketentuan yang mengatur tata cara jual beli hewan ternak kurban yakni jaga jarak fisik antara pekerja minimal satu meter saat aktivitas dan Penerapan alat pelindung diri. Kemudian juga pemeriksaan kesehatan awal dari hewan kurban yang diperdagangkan.

“Penerapan kebersihan dan sanitasi (lapak pedagang) cuci tangan pakai sabun atau CTPS atau hand sanitizer,” jelas Sandra.

Ketentuan di atas, menurut dia, merupakan dasar dari surat edaran Kementerian Pertanian dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tentang Pelaksanaan Kegiatan Qurban dalam situasi wabah bencana non alam Covid-19.

Sementara Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Kustri Windayani mengatakan ada tiga syarat yang mesti diperhatikan bagi hewan kurban yang dijual pedagang. Yaitu, persyaratan kesehatan hewan, administrasi, serta mematuhi syariat berupa umur hewan yang akan disembelih.

“Untuk persyaratan teknis bagi tempat penjualan hewan kurban adalah mempunyai izin dari pemerintah setempat,” ungkapnya.

Kemudian syarat menjaga kebersihan tempat penjualan, memenuhi protokol kesehatan, melaporkan jumlah ternak kurban yang dijual, dan memperoleh surat keterangan kesehatan hewan dari dokter hewan.

Sedangkan untuk tempat pemotongan hewan, lanjut Kustri, harus tersedia air yang cukup, memiliki juru sembelih yang profesional atau tenaga yang terlatih dan dipusatkan di satu tempat seperti masjid.

“Pekerja di lokasi pemotongan menggunakan alat pelindung diri (APD) minimal masker, sarung tangan, dan sepatu boat,” tuturnya.

Kustri mengatakan, saat pembagian daging kurban, pihaknya menghimbau kepada panitia kurban untuk membagikan dari pintu ke pintu (door to door). Hal itu untuk menghindari kerumunan massa. Menurut dia pada tahun  2019 tercatat lebih kurang 20 ribu ekor hewan kurban di Kabupaten Tangerang.

“Untuk 2020 kemungkinan bisa meningkat, mengingat tahun ini tidak ada haji, jadi peluang masyarakat untuk kurban masih tinggi,” kata kustri.

Menurutnya, untuk memastikan hewan kurban itu sehat serta penjual mematuhi himbauan dari pemerintah. Pihaknya pun akan turun ke lapangan dalam waktu dekat.

“Nanti ada tim yang turun, masing-masing 4 orang, ke lapangan untuk memeriksa,” jelasnya. (DA)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x