Rekrutmen CASN Ditiadakan, Sekolah di Kota Serang Paling Terdampak

- 14 Juli 2020, 17:30 WIB
KUOTA CASN Ilustrasi
KUOTA CASN Ilustrasi /

SERANG, (KB).- Adanya kebijakan Kemenpan-RB untuk meniadakan rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2020 cukup berpengaruh di Kota Serang. Terlebih, pada sekolah-sekolah yang masih banyak kekurangan guru.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Serang Ritadi B Muhsinun kepada Kabar Banten, Senin (13/7/2020).

"Kalau pengaruh pasti, terutama guru yang selama ini masih kekurangan. Meskipun ada guru bantu, honorer," katanya.

Selain di sekolah, ucap dia, kekurangan pegawai juga banyak di jabatan struktural, seperti di beberapa kelurahan yang masih belum ideal, padahal seharusnya kelurahan diisi satu lurah, sekretaris, dan tiga kepala seksi.

"Di kelurahan belum terisi semua strukturnya, kalau yang kosong-kosong saat ini sih sudah di plt (pelaksana tugas) kan kalau secara penyelenggaraan pemerintahan sudah tertangani lah," ucapnya.

Idealnya, ujar dia, berdasarkan analisa jabatan dan beban kerja. Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang berjumlah sekitar 6.600. Namun, saat ini jumlahnya hanya mencapai sekitar 4.400-an.

"Guru juga banyak yang pensiun, struktural juga banyak yang pensiun, tapi ini kan kondisi yang harus kami hadapi, dari segi kekurangan itu kami menyesuaikan," ujarnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Nursalim menuturkan, kebijakan tidak adanya rekrutmen CASN 2020 akan sangat berdampak bagi sekolah. Terutama sekolah dasar (SD) yang masih banyak kekurangan guru negeri.

"Bahkan, ada salah satu SD yang gurunya hanya satu dengan kepala sekolah, sisanya guru honor semua, sukwan, kami banyak sekali kekurangan, karena SDM yang ada di SD, SMP, tapi yang paling parah di SD," tuturnya.

Terlebih, ucap dia, tahun ini jumlah guru yang pensiun cukup banyak. Bahkan, hanya dalam satu bulan ini saja, dia sudah menerima sekitar 20 guru ataupun kepala sekolah yang pensiun.

"Yang jelas tidak ada dampak yang serius, tapi lama kelamaam teman-teman sukwan ini kan honornya di bawah UMR, sehingga kami tidak bisa jamin mereka selamanya, mungkin mereka ingin mencari penghidupan yang lain," ujarnya.

Jika dipresentasikan, ujar dia, saat ini jumlah guru yang berstatus PNS kemungkinan hanya berada pada kisaran 30-40 persen, sedangkan sisanya lebih banyak yang berstatus guru sukwan atau honorer.

"Bahkan yang saya katakan tadi itu, guru negerinya cuma kepala sekolah dengan satu orang guru. Sementara harus menghadapi enam kelas, akhirnya tentu kan sukwan, tenaga honor," ujarnya.

Meski demikian, ia menjamin hal itu tidak akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Karena, meskipun banyak guru yang berstatus tenaga honor atau sukwan, mereka semuanya sudah menempuh jenjang pendidikan hingga Strata satu.

"Kawan-kawan yang sukwan juga kan rata-rata sarjana pendidikan, yang penting kita terus berupaya meningkatkan SDM yang ada," katanya. (Masykur)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah