Network
CILEGON, (KB).- Pengurus DPD Partai Golkar Kota Cilegon membantah adanya keretakan. Bahkan, Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Cilegon Sutisna Abbas menklaim , jajaran pengurus dan kader Partai Golkar di daerahnya masih solid.
“Tidak ada yang retak, kami masih tetap solid,” katanya saat dimintai tenggapannya terkait beredarnya kabar adanya perpecahan kepengurusan Golkar Cilegon.
Mengenai adanya foto yang berseliweran di media sosial (medsos), menurut dia, hanya yang ada di foto itu yang bisa menjawab.
“Golkar tidak pada tempatnya untuk meminta klarifikasi kepada yang bersangkutan, karena belum ada muncul narasi. Kalau sudah ada baru kami akan melakukan klarifikasi,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris DPD Golkar Provinsi Banten Bahrul Ulum menuturkan, sesuai arahan Ketua Umum Golkar semua kader Golkar harus solid memenangkan calon kepala daerah telah diusung partai. Semua kader harus fatsun terhadap partainya.
“Itu arahan ketum (Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto) waktu penyerahan SK pengusungan. Semua Ketua DPD Golkar kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada dalam hal ini Tangsel, Pandeglang, Cilegon, dan Kabupaten Serang semua hadir saat itu. Saat penyerahan pengusungan calon itu semua ketum DPD yang pilkada mendampingi, karena ada yang harus disampaikan oleh Ketum Golkar tekait infrastruktur partai dan lainnya,” ucapnya.
Sementara, tutur dia, jika ada kader yang diduga membelot atau tidak mendukung pasangan yang diusung Golkar, maka masing-masing Ketua DPD yang akan melaksanakan pilkada harus menyampaikan ke pusat.
“Kalau ada yang tidak sesuai ketum, ketua DPD harus menyampaikan ke pusat, bisa berjenjang laporannya ke DPD Golkar Provinsi atau bisa juga langsung ke pusat dengan surat tembusan ke DPD Provinsi,” tuturnya.
Mengenai sanksinya, kata dia, sudah jelas bagi yang tidak fatsun. Namun, pemberian sanksi itu ada prosesnya.
