1549852

Miliki Tanggung Jawab Besar, Honor Kader Posyandu di Kota Serang dalam Sebulan Bikin Geleng-geleng Kepala

- 18 Februari 2023, 12:27 WIB
Ilustrasi terkait honor Kader Posyandu di Kota Serang Banten selama sebulan.
Ilustrasi terkait honor Kader Posyandu di Kota Serang Banten selama sebulan. /Kabar Banten

KABAR BANTEN - Menjadi Kader Posyandu memiliki tanggung jawab yang besar dan tugas cukup berat karena menyangkut penurunan angka stunting serta gizi buruk, seperti di Kota Serang Banten.

 

Para Kader Posyandu dituntut untuk memberikan sosialisasi serta pemahaman atau edukasi kepada masyarakat, khususnya ibu dan calon ibu untuk menjaga kesehatannya selama masa kehamilan hingga anaknya lahir.

Namun, pemerintah belum mampu untuk memberikan honor yang layak bagi para Kader Posyandu untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya.

Dalam satu bulan, para Kader Posyandu di Kota Serang Banten hanya diberi honor sebesar Rp120.000 dari Pemerintah Kota Serang melalui kelurahan-kelurahan.

Kepala Dinas Selanjutnya Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang Anthon Gunawan mengatakan, ribuan Kader Posyandu di Kota Serang hanya mendapatkan honor sebesar Rp120.000 ribu per bulannya.

Tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Serang berencana menaikkan honornya menjadi Rp150.000 untuk kader sebagai upaya peningkatan kesejahteraan mereka.

Baca Juga: Mampu Tekan Angka Stunting di Kabupaten Pandeglang, Irna Narulita: Insentif Kader Posyandu akan Ditingkatkan

Dia mengakui, Pemkot Serang belum bisa memberikan honor yang layak kepada para Kader Posyandu di Kota Serang, karena keterbatasan anggaran pada dinasnya.

"Jadi kemampuan kami masih kecil. Honornya itu per bulan, dan adanya di kelurahan-kelurahan. Tapi tahun ini dari Rp120 ribu pemkot sedang berproses menaikkan honornya menjadi Rp150 ribu," katanya.

Meski dengan honor yang kecil, dikatakan dia, para kader Posyandu bersedia melakukan pekerjaannya untuk mengedukasi para ibu dengan maksimal.

Sehingga saat ini tugas DP3AKB Kota Serang adalah mempertahankan kinerja mereka untuk tetap konsisten dalam memberikan sosialisasi dan edukasi.

 

Sambil memperjuangkan honor yang sepadan dengan tanggung jawab Kader Posyandu, pihaknya pun akan mendorong Pemkot Serang.

"Tapi biasanya, setiap ada kegiatan dari organisasi perangkat daerah (OPD) lain ada bantuan dan tambahan transport untuk mereka. Alhamdulillah banyak yang membantu juga, karena kalau dari kami sangat terbatas," ujarnya.

Dari total 651 Posyandu di 67 kelurahan di Kota Serang, dengan jumlah kader sebanyak 3.287 orang, terdapat sebagian kader yang tidak aktif.

Bahkan sebagian kader lainnya belum memahami secara rinci tentang tugasnya dalam memberikan penyuluhan.

Maka, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang akan memberikan pelatihan kepada mereka.

"Memang ada sekian ribu kader yang kemampuan pemahamannya belum merata. Termasuk melek teknologi, dan ada dari dinas kesehatan untuk meningkatkan keterampilan para kader," tuturnya.

Penyebab lainnya, menurut dia, tingginya angka stunting di Kota Serang karena Posyandu yang ada di rata-rata tidak memiliki alat yang memadai, atau disebut antropimetri.

Alat tersebut digunakan untuk mengukur tinggi bayi, berat badan bayi dan lingkar lengan anak, dengan keakuratan yang nyaris 100 persen.

"Posyandu itu wajib ada. Kota Serang alatnya baru akan datang nanti, dan kami akan melakukan pelatihan para kader," ucapnya.

 

"Dengan adanya alat itu pengukuran lebih akurat. Contohnya SSGI melihat angka prevalensi stunting Kota Serang tinggi, karena memang setengah dari posyandu kami tidak memiliki alat itu. Sehingga ukuran tidak akurat," lanjut dia.

Selain itu, dikatakan Anthon, penyebab tingginya angka stunting di Kota Serang diakibatkan masih banyak warga yang enggan membawa anaknya ke Posyandu.

Baca Juga: Pencegahan Stunting Berbasis Keluarga: Gelar Orientasi TPK, BKKBN Banten Libatkan Bidan hingga Kader KB Desa

Hal itu dipengaruhi dengan minimnya pemahaman para orang tua, terutama di daerah-daerah perkampungan.

"Mudah-mudahan para kader bisa membujuk para ibu hamil dan yang memiliki anak untuk datang ke posyandu. Sehingga stunting bisa ditekan, bahkan bisa nol," ujarnya.

Wali Kota Serang Syafrudin membenarkan, jika honor yang diterima para Kader Posyandu kurang layak, namun memiliki beban tanggung jawab yang besar.

"Ya memang minim, kecil. Tapi mereka bekerja ikhlas, tentu kami akan berupaya meningkatkan kesejahteraan untuk kader posyandu, karena pekerjaan mereka berat, seperti pengentasan stunting dan gizi buruk," tuturnya.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah