Network
KABAR BANTEN - Dalam upaya pencegahan stunting di Banten, keluarga memiliki peran yang sangat besar terutama dalam upaya preventif penyediaan makanan bergizi dan berkualitas serta memastikan diterapkannya pola asuh berkualitas di keluarga dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Pencegahan stunting di Banten, selain dilakukan untuk ibu hamil, juga bagi remaja terutama untuk para calon pengantin karena problem remaja biasanya anemia dan kalau tidak diantisipasi akan berpengaruh nantinya.
Dari berbagai upaya atau langkah pencegahan stunting di Banten yang telah dilakukan, menunjukkan hasil yang positif terhadap penurunan kasus stunting di Banten.
Hal tersebut diketahui dari Studi Status Gizi Balita Indonesia atau SSGBI yang menyampaikan angka stunting di Banten berada pada posisi 20 persen di tahun 2022 atau terjadi penurunan sebesar 4,5 persen dari data awal sebesar 24,5 persen.
Baca Juga: Pantas Saja Angka Kasus Stunting di Lebak Masih Tinggi, Ternyata Segini Tingkat Konsumsi Ikannya
Mengingat pentingnya pencegahan stunting berbasis keluarga hingga keterlibatan unsur masyarakat tingkat desa atau kelurahan yang terdiri dari Bidan, Tim Penggerak PKK dan Kader KB dalam upaya pencegahan stunting di Banten, BKKBN Banten menggelar orientasi serta pelatihan Tim Pendamping Keluarga atau TPK di seluruh Kabupaten Kota di Provinsi Banten.
Orientasi TPK tersebut dilaksanakan BKKBN selama kurang lebih 45 hari kerja dari mulai 13 Februari hingga 31 Mei 2023 dengan melibatkan sebanyak 24.408 orang yang terbagi menjadi 448 angkatan dan setiap angkatan terdiri dari 50 orang peserta.
Bertempat di Balai Penyuluh KB tingkat Kecamatan atau tempat lainnya yang memenuhi syarat, pelaksanaan orientasi TPK 2023 tersebut dilaksanakan secara tatap muka diawali dengan pre tes, paparan materi oleh fasilitator hingga ditutup dengan post tes.
