HUT Cilegon ke-24, Catat Rekor MURI, Sajikan Rabeg Terbanyak 2.400 Porsi

- 8 Mei 2023, 13:48 WIB
Penyerahan sertifikat Rekor MURI oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri yang diterima oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian, Senin 8 Mei 2023.
Penyerahan sertifikat Rekor MURI oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri yang diterima oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian, Senin 8 Mei 2023. /Himawan Sutanto./Kabar Banten


KABAR BANTEN- HUT Kota Cilegon ke-24, Pemkot Cilegon, mencatatkan sejarah pada Museum Rekor Indonesia atau MURI, Senin, 8 Mei 2023.

Dalam rangkaian HUT yang ke-24, Kota Cilegon tercatat dalam rekor MURI, yang menyajikan kuliner khas Cilegon yakni, sajian Rabeg terbanyak, 2.400 porsi.

Sajian Rabeg terbanyak dengan 2.400 porsi, mencatatkan Kota Cilegon sebagai yang pertama dalam menyajikan kuliner tersebut.

Baca Juga: PKS Segera Umumkan Nama Bakal Calon Wali Kota Serang

Penyerahan sertifikat MURI dilakukan oleh Direktur Operasional Yusuf Ngadri yang diterima oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian didampingi Wakil Walikota Sanuji Pentamarta, Sekda Cilegon, Maman Mauludin, Asda I Pemkot Cilegon, Tatang Mufthadi dan Staf Ahli Bidang Perekonomian, Sabri Mahyudin.

"Alhamdulillah, Kota Cilegon diusia yang ke-24, mencatatkan sejarah. Menjadikan kuliner Rabeg,mendapatkan rekor MURI," kata Walikota Cilegon.

Ia menuturkan, capaian MURI tersebut, merupakan kerja keras seluruh tim. Mulai dari Kelurahan, Kecamatan juga OPD yang telah mendukung rekor MURI ini.

"Kami bangga dan bahagia, melihat kekompakan dan kesungguhan hati dari semua ASN. Ini adalah sejarah dan kita bisa melakukannya," ujarnya.

Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri mengatakan, sejarah kuliner Rabeg ini diketahui, ketika ulama Banten hendak menunaikan ibadah haji.

Baca Juga: Pengangguran di Banten Tertinggi Tingkat Nasional, Lulusan SMA Jadi Penyumbang Terbanyak

"Disana, para ulama disuguhi oleh kuliner yang khas. Sehingga kemudian di coba di tanah Banten dan jadilah menu makanan berupa Rabeg," tuturnya.

Indikator penilaian Rabeg dalam rekor MURI, kata dia, selain kuantitas juga dalam sajian bentuk porsi, harus habis.

"Berbeda dengan kuliner lainnya. Dimana menu Rabeg tadi yang sudah dikemas dalam sebuah wadah, dan diberi nomer atau angka mulai dari 1 sampai 2.400. Semua lengkap sesuai dengan nomor urut dan tidak ada yang terlewat," ucapnya.

Ia menambahkan, penilaian lainnya adalah, menu Rabeg tersebut tidak boleh ada yang tersisa. Artinya, Rabeg harus habis dalam momen tersebut.

"Jadi, kalau dibandingkan yang hajatan pada umumnya di Serang, maupun Cilegon, dalam kemasan, dan langsung habis, tidak mubazir. Karena masih banyak orang lain yang merasa kekurangan, terutama makanan," ungkapnya.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah