Network
"Sepanjang Urang Banten itu sepaham, sepemikiran dengan kami, makanya ia adalah anggota PUB," kata Taufiequrachman Ruki, menambahkan.
Ia menuturkan, PUB tidak membuka anggota pendaftaran. Dan ia harus inklusif serta tidak mengaku kedaerahan. Akan tetapi sepanjang ia memiliki kepedulian kepada Banten, maka ia Urang Banten.
"PUB tidak mengenal sistem keanggotaan bersifat kedaerahan. Mau dari Palembang dan manapun, ketika ia mempunyai kepedulian terhadap Banten, maka dia Urang Banten," ujarnya.
Urang Banten yang bhinneka tersebut, kata mantan pimpinan KPK, menyatukan dan mempererat Urang Banten.
"Contoh di Kasemen itu ada kampung orang Kebalen, kampungnya orang Bali. Ada Pakojan, ada kampung orang Palembang, orang Arab. Dan saya mempunyai misi untuk mempersatukan mereka dalam Kebantenan," tutur Taufiequrachman Ruki.
Untuk Tangerang Selatan, kata dia, pihaknya sudah bekerja keras untuk membumikan Kebantenan. Karena sekitar 80 persen warga Tangsel bukan dari Banten.
"Alhamdulillah sudah 5 tahun PUB berdiri dan Tangsel merupakan salah satu misi kami dimana disana banyak yang bukan orang Banten. Dan akhirnya sudah dibumikan menjadi Kebantenan. Dan tentu saja silaturahmi meningkat," ucap Taufiequrachman Ruki.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, dirinya merasa bangga, para tokoh Banten berkumpul di Kota Cilegon.
"Ada Pak Jenderal Ruki, mantan pimpinan KPK, kemudian juga Pak Embay, ada mantan Mentri Pertanian, serta semuanya wong Banten yang tinggal di luar pada kumpul. Bangga dan dapat masukkan banyak," ucapnya.
Baca Juga: Banyak Tantangan, Tokoh Pembentukan Provinsi Banten Minta Al Muktabar Selesaikan Soal Kemiskinan
