"Namun yang menjadi masalah, prestasi dan ranking MTQ ditingkat Provinsi Banten selalu dibelakang atau nomer besar," ujarnya.
Solusi yang pertama, Helldy Agustian, adalah evaluasi dari kontingen. Dimana salah satu Kecamatan ada yang paling sedikit dalam mengirim pesertanya.
"Bagaimana kita berikan yang terbaik bagi bangsa ini maupun Kota Cilegon.Oleh karena itu,hilangkan ego sentris dalam semua kontingen," tuturnya.
Ia menekankan kepada ketua LPTQ Cilegon, agar bisa menyeleksi para peserta dan mengembalikan nama Kota Cilegon sebagai Kota Santri.
"Saya berharap kepada Ketua LPTQ Kota Cilegon ,agar bisa mengoptimalkan para peserta dan menyeleksi dengan sebaik-baiknya. Untuk ditingkat Provinsi Banten dan naik peringkat," ucapnya.
Ketua LPTQ Cilegon, sekaligus sebagai Sekda, Maman Mauludin mengaku, dirinya siap untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Dimana, pada MTQ XXII, 2023, tingkat Kota Cilegon ini sebagai salah satu ajang perbaikan peringkat.
"Nanti kami bekerjasama dengan berbagai pihak, agar target maupun peringkat Kota Cilegon dalam tingkat Provinsi ada perbaikan," ungkapnya.***