Silsilah Raja Raja Kesultanan Banten, Ada Sejarah Di Balik Kepemimpinan, Kepercayaan dan Pemberontakan

- 12 Juni 2023, 20:41 WIB
Ilustrasi Masjid Agung Banten terkait tulisan silsilah raja-raja Babten
Ilustrasi Masjid Agung Banten terkait tulisan silsilah raja-raja Babten /Tangkapan layar YouTube /Menara Pembelajar

 

KABAR BANTEN - Kerajaan  Banten atau Kesultanan Banten adalah kerajaan   Islam di Pulau Jawa yang didirikan oleh Syarif  Hidayatullah atau yang biasa disebut Sunan Gunung Jati.

 

Sejarah   berdirinya kerajaan ini berawal ketika pada  tahun 1525 sampai 1526, ketika Sunan Gunung Jati berhasil   menguasai Banten.

Baca Juga: Lirik Lagu Bersamamu Dipopulerkan Jaz, Ketika Seseorang Berjanji Kepada Pasangannya

Sejak saat itu, Banten tumbuh  menjadi kerajaan Islam dengan pusat pemerintahan   yang terletak di ujung Barat Pulau Jawa.

Pada tahun 1552  Banten diserahkan kepada Sultan Maulana Hasanuddin,  Putra Sunan Gunung Jati.

Sultan Hasanuddin kemudian  dianggap sebagai peletak dasar dan menjadi raja pertama   Kerajaan Banten.

Kesultanan Banten mencapai tingkat  puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan   Ageng Tirtayasa.

Sultan Ageng Tirtayasa berhasil  memajukan kekuatan politik dan angkatan perang Banten, untuk melawan VOC.

Hal itulah yang mendorong  Belanda melakukan politik adu domba, hingga   akhirnya Banten harus menyerahkan kedaulatannya  kepada VOC.

Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal YouTube Rin ndakece inilah Raja Raja Kerajaan Banten.

 

1.   Sultan Maulana Hasanuddin atau  Pangeran Sabakingkin, di masa kepemimpinan pada tahun   1552 hingga 1570 Masehi.

2. Sultan Maulana  Yusuf atau Pangeran Pasareyan, memimpin pada tahun   1570 hingga 1580 Masehi.

3. yang ketiga Sultan  Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana,   memimpin pada tahun 1580 hingga 1596 Masehi.

4. Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdul Qodir   atau Pangeran Ratu, memimpin pada  tahun 1596 hingga  1647 Masehi.

5. Sultan Abu Al Ma'ali Ahmad   atau Pangeran Anom memimpin pada 1647 hingga 1651  Masehi.

6. Sultan Ageng Tirtayasa atau Abu   Al-Fath Abdul Fatah, memimpin pada tahun 1651 hingga  1683 Masehi

7. Sultan Abu Nasser Abdul Kohar   atau Sultan Haji, memimpin pada tahun 1683 hingga  1687 Masehi.

8. Sultan Abu Al-Fadhi   Muhammad Yahya, memimpin pada tahun 1687 hingga 1690  Masehi.

9. Sultan Abu Al-Hasyim Muhammad   Zainul Abidin, memimpin pada tahun 1690 hingga  1733 Masehi.

10. Sultan Abdullah   Muhammad Syifa Zainularifin memimpin di tahun 1733  hingga 1750 Masehi.

11. Sultan Syarifudin   Ratu Wakil atau Pangeran Syarifudin memimpin  pada tahun 1750 hingga 1752 Masehi.

12. Sultan Abu Alma Ali Muhammad Wasi atau  Pangeran Arya Adisantika, memimpin pada tahun 1752   hingga 1753 Masehi.

13. Sultan Abu Al-Nasr  Muhammad Arif Zainulsyqin, memimpin pada tahun   1753 hingga 17.73 Masehi.

 

14. Sultan Aliyudin atau  Abu Al Mufakir Muhammad Aliyudin, memimpin pada tahun   1773 hingga 1799 Masehi.

15. Sultan Muhammad Muhyiddin  Zainussalihin, memimpin pada tahun 1799 sampai 1801   Masehi.

16. Sultan Muhammad Ishaq Zainulmuttaqin  memimpin pada  tahun 1801 hingga 1802 Masehi.

17   Sultan Wakil Pangeran Natawijaya, memimpin pada tahun  1802 hingga 1803 Masehi.

18. Sultan Aliyudin 2 atau   Abu Al Mafakhir Muhammad Aqiluddin, memimpin  pada tahun 1803 hingga 1808 Masehi.

19. Sultan   Wakil Pangeran Suramenggaya, memimpin pada tahun 1808  hingga 1809 Masehi.

20. Sultan Maulana Muhammad Shafiyudin, memimpin  pada tahun 1809 hingga 1816 Masehi.

Raja-raja terkenal   Kerajaan Banten yaitu sebagai berikut:

 

1. Sultan Maulana Hasanuddin,
memimpin di tahun 1552 hingga 1570 Masehi.  Sultan Maulana Hasanuddin resmi menjadi  raja pertama Kerajaan Banten pada tahun   1552 Masehi.

Selama 18 tahun pemerintahannya, Kesultanan Banten berhasil menguasai Lampung   yang banyak menghasilkan rempah-rempah. Selain itu,  Banten berkembang menjadi bandar perdagangan dan   penyebaran agama Islam.

2. Sultan Maulana Yusuf, memimpin di tahun 1570 hingga 1580 Masehi.  Setelah Sultan Maulana Hasanuddin wafat, peran  raja digantikan oleh Sultan Maulana Yusuf.

Sultan   Maulana Yusuf dikenal sangat memperhatikan  perkembangan perdagangan dan pertanian, serta   menyebarkan agama Islam.
Pada tahun 1579, Banten  berhasil menaklukkan Pakuan, Pajajaran dan   membuat Islam semakin tersebar luas di Jawa  Barat.

Sultan Maulana Yusuf wafat tahun 1580   Masehi, karena sakit.

3. Sultan Maulana Muhammad  memimpin pada tahun 1580 hingga 1596 Masehi.   Saat Sultan Maulana Muhammad diangkat sebagai  raja menggantikan ayahnya usianya baru 9 tahun.   Oleh karena itu untuk sementara waktu roda  pemerintahannya dijalankan oleh Pangeran   Arya Jepara, yaitu pamannya.

Setelah dewasa, Sultan  Maulana Muhammad resmi memerintah Banten. Semasa   pemerintahannya, Banten menyerang Palembang  yang dijadikan batu loncatan untuk menguasai   Selat Malaka.

Namun serangan itu gagal dan Maulana  Muhammad wafat dalam pertempuran pada tahun 1596 Masehi.

4. Sultan Ageng Tirtayasa atau Abu Al Fatah Abdul  Fatah memimpin di tahun 1651 hingga 1683 Masehi.

Kerajaan Banten berhasil mencapai puncak  kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng   Tirtayasa.

Beberapa hal yang dilakukan untuk  memajukan Kesultanan Banten diantaranya adalah, memajukan wilayah perdagangan Banten hingga ke  bagian selatan Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Banten dijadikan tempat perdagangan internasional, yang mempertemukan pedagang lokal dengan pedagang   Eropa.

Selanjutnya, memajukan Pendidikan dan  Kebudayaan Islam. lalu melakukan modernisasi bangunan   Keraton dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel.

Selain itu, membangun armada laut   untuk melindungi perdagangan dari kerajaan  lain dan serangan pasukan Eropa.

Sultan Ageng Tirtayasa adalah salah satu  raja yang gigih menentang pendudukan VOC di   Indonesia. Hal itu kemudian memicu VOC melakukan  politik adu domba antara Sultan Ageng Tirtayasa   dengan putranya, yaitu Sultan Haji.

 

Siasat  VOC pun berhasil hingga Sultan Haji mau   bekerjasama dengan Belanda demi meruntuhkan  kekuasaan ayahnya.

Pada tahun 1683, Sultan   Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjara hingga  harus menyerahkan kekuasaannya kepada putranya.

 Sultan Abu Nasser Abdul Kahar atau Sultan  Haji, memimpin di tahun 1683 hingga 1687 Masehi.   Penangkapan Sultan Ageng Tirtayasa, menjadi tanda  berkibarnya kekuasaan VOC di Banten.

Meski Sultan   Haji diangkat menjadi Sultan Banten selanjutnya, namun pengangkatan tersebut disertai beberapa   persyaratan yang tertuang dalam perjanjian Banten.

  Sejak saat itu Kesultanan Banten tidak lagi   memiliki kedaulatan dan penderitaan rakyat semakin  berat.

Dengan kondisi demikian sangat wajar apabila   masa pemerintahan Sultan Haji diwarnai banyak  kerusuhan, pemberontakan dan kekacauan di segala   bidang.

Baca Juga: HUT ke-24, PT PNM Serang Salurkan Paket Gizi Anak Stunting dan Ibu Hamil di Cijoro Kabupaten Lebak


Itulah silsilah raja-raja di Kesultanan Banten. semoga bermanfaat dan menambah wawasan Kita. ***

 

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Menara Pembelajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah