Sejarah Kerajaan Banten Versi Lengkap dari Awal Berdiri Kesultanan, Kisah Raja-raja Hingga Bangunan Budaya

- 15 Juni 2023, 17:28 WIB
Ilustrasi terkait Sejarah Banten, dahulu Banten dikenal dengan sebutan Bantam
Ilustrasi terkait Sejarah Banten, dahulu Banten dikenal dengan sebutan Bantam /Tangkapan layar YouTube Griya Kisah

pada tahun 1552, putra Fatahillah yang bernama Hasanuddin diangkat menjadi penguasa Banten, putranya yang lain Pasareyan yang diangkat menjadi penguasa di Cirebon.

Fatahillah sendiri mendirikan pusat kegiatan keagamaan di Gunung Jati Cirebon, sampai beliau wafat pada tahun 1568. Jadi pada awalnya, Kerajaan Banten merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Demak.

Syiar Islam ke Banten dan pendirian Kesultanan Banten pada masa awal kedatangannya ke Cirebon, Syaikh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati bersama dengan Pangeran Walangsungsang, sempat melakukan syiar Islam di wilayah Banten yang pada masa itu disebut sebagai Wahanten.

Syarif Hidayatullah tafsirnya menjelaskan bahwa arti jihad atau perang tidak hanya dimaksudkan perang melawan musuh-musuh saja, namun juga perang melawan hawa nafsu.

Penjelasan inilah yang kemudian menarik hati masyarakat Wahanten dan Pucuk Umun atau penguasa Wahanten Pasisir.

Pada masa itu di wilayah Wahanten terdapat dua penguasa yaitu Sang Surosowan atau anak dari Prabu Jaya Dewata atau Siliwangi yang menjadi Pucuk Umun atau penguasa untuk wilayah Wahanten Pasisir.

Dan Arya Suranggana yang menjadi Pucuk Umun untuk wilayah Wahanten Girang di wilayah Wahanten Pasisir.

Syarif Hidayatullah bertemu dengan Nyai Kawunganten atau putri dari Sang Surosowan, lalu keduanya kemudian menikah dan dikaruniai dua orang anak yaitu Ratu Wi Naon lahir Pada 1477 Masehi dan Pangeran Maulana Hasanudin atau Pangeran Sabakingking, nama pemberian dari kakeknya Sang Surosowan yang lahir pada 1478 Masehi.

Sang Surosowan walaupun tidak memeluk agama Islam, namun sangat toleran kepada para pemeluk Islam yang datang ke wilayahnya.

Syarif Hidayatullah kemudian kembali ke Kesultanan Cirebon untuk menerima tanggungjawab sebagai penguasa Kesultanan Cirebon pada 1479, setelah sebelumnya menghadiri rapat para wali di Tuban.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Menara Pembelajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah