Sejarah Kerajaan Banten Versi Lengkap dari Awal Berdiri Kesultanan, Kisah Raja-raja Hingga Bangunan Budaya

- 15 Juni 2023, 17:28 WIB
Ilustrasi terkait Sejarah Banten, dahulu Banten dikenal dengan sebutan Bantam
Ilustrasi terkait Sejarah Banten, dahulu Banten dikenal dengan sebutan Bantam /Tangkapan layar YouTube Griya Kisah

Rapat yang menghasilkan keputusan menjadikan Syarif Hidayatullah sebagai Sunan Gunung Jati menjadi pemimpin dari para wali penguasaan Banten.

Pada tahun 1522 Maulana Hasanudin membangun Kompleks istana yang diberi nama Keraton Surosowan, pada masa tersebut dia juga membangun alun-alun pasar Masjid Agung serta masjid di kawasan Pacitan.

Sementara yang menjadi Pucuk Umun atau penguasa di Wahanten Pasisir pasisir adalah Arya Surajaya atau putra dari Sang Surosowan dan Paman dari Maulana Hasanudin, setelah meninggalnya Sang Surosowan.

Pada 1519 Masehi, Arya Surajaya diperkirakan masih memegang pemerintahan Wahanten Pasisir hingga tahun 1526 Masehi. Dan pada tahun 1524 Masehi Sunan Gunung Jati bersama Pasukan gabungan dari Kesultanan Cirebon dan kesultanan Demak mendarat di pelabuhan Banten.

Pada masa ini tidak ada Pernyataan yang menyatakan bahwa Wahanten Pasisir menghalangi kedatangan Pasukan gabungan Sunan Gunung Jati, sehingga pasukan difokuskan untuk merebut Wahanten Girang.

Namun dalam cerita sejarah Banten dikatakan ketika Pasukan gabungan Kesultanan Cirebon dan kesultanan Demak mencapai Wahanten Girang, Ki Jongjoo atau seorang kepala prajurit penting, dengan sukarela memihak kepada Maulana Hasanudin.

 

Di dalam sumber-sumber lisan dan tradisional diceritakan bahwa Pucuk Umun atau penguasa Wahanten girang, yang terusik dengan banyaknya aktivitas dakwah Maulana Hasanuddin, berhasil menarik simpati masyarakat termasuk Masyarakat pedalaman Wahanten yang merupakan wilayah kekuasaan Wahanten Girang.

Sehingga Pucuk Umun Arya Suranggana meminta Maulana Hasanudin Untuk menghentikan aktifitas dakwahnya dan menantangnya sabung ayam atau adu ayam, dengan syarat jika sabung ayam di menangkan Ariya Suranggana maka Maulana Hasanudin harus menghentikan aktifitas dakwahnya.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Menara Pembelajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah