Sejarah Gunung Pinang Serang Banten, Ada Kisah Si Anak Durhaka

- 3 Agustus 2023, 19:00 WIB
Panorama Gunung Pinang.
Panorama Gunung Pinang. /Tangkap layar YouTube Dongeng Kita/

Sang ibu sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan anak laki-lakinya itu. Kini ketakutannya menjadi kenyataan. Hatinya bagaikan teriris-iris. Kini, anak kandungnya sendiri tidak mengakuinya sebagai ibunya. Air matanya pun membasahi pipinya. Tanpa sadar ia berdoa.

‘’Ya Tuhan, apakah aku salah? Jika dia bukan anakku Dampu Awang, biarkanlah dia pergi. Tetapi, jika dia anakku. Tolong berikanlah hukuman yang setimpal kepadanya!’’ doa sang ibu.

Tidak lama kemudian, bumi seketika bergetar. Langit bergemuruh. Petir pun menyambar sangat dahsyat.

Langitpun berubah menjadi sangat gelap. Tiba-tiba, terjadilah badai. Kapal layar Dampu Awang yang sagat mewah itu terombang-ambing di lautan. Seluruh isinya porak-poranda. Dampu Awang dan istrinya sangat panik dan bingung

Tiba-tiba, Burung peliharaan Dampu Awang berbicara.

‘’ Dampu Awang! Akuilah perempuan itu sebagai ibumu. Cepatlah akui dia!’’ kata sang Burung.

‘’ Tidak, ibuku sudah lama mati.’’ Teriak Dampu Awang.

Seketika, kapal layar Dampu Awang tiba-tiba terangkat ke udara dan terlempar ke sebelah selatan dan seluruh isinya. Kapal itu tertelungkup dan membentuk sebuah gunung.

Dampu Awang dan istrinya tidak dapat menyelamatkan diri. Setelah itu lautan kembali seperti semula dan seolah tidak terjadi apa-apa.

Gunung tersebut di kenal dengan nama Gunung Pinang. Dan hingga kini, gunung tersebut masih ada dan letaknya di antara kota Serang dan Cilegon.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Ayo Ke Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah