Diklat Berkarakter Atasi Pengangguran Usia Produktif

- 28 Agustus 2020, 13:48 WIB
Suasana 'Obrolan Mang Fajar' dengan tema 'Pengangguran dan Usia Produktif' bersama Direktur Institute Dompet Dhuafa Banten, Abdurahman Usman, di Kantor Redaksi Harian Umum Kabar Banten Jl Jendral A Yani No 72 Kota Serang, Jumat 28 Agustus 2020.*
Suasana 'Obrolan Mang Fajar' dengan tema 'Pengangguran dan Usia Produktif' bersama Direktur Institute Dompet Dhuafa Banten, Abdurahman Usman, di Kantor Redaksi Harian Umum Kabar Banten Jl Jendral A Yani No 72 Kota Serang, Jumat 28 Agustus 2020.* /Kasiridho/

KABAR BANTEN – Pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) berdampak pada berbagai sektor. Termasuk dalam sektor ketenagakerjaan. Banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun merumahkan pekerjanya.

Menurut Direktur Institute Kemandirian Dompet Dhuafa, Abdurahman Usman, hal itu sangat mengkhawatirkan karena menimbulkan persoalan pengangguran yang makin besar.

“Katakanlah PHK mulai dilakukan sekitar Mei, paling lama enam bulan uang pesangon pekerja yang kena PHK akan habis. Kalau korban PHK tidak bisa mengelola uang pesangon untuk usaha baru, ini sangat mengkhawatirkan,” kata Abdurahman Usman saat diskusi rutin “Obrolan Mang Fajar” dengan tema “Pengangguran dan Usia Produktif” yang dipandu Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat Rachmat Ginandjar, di kantor Harian Umum Kabar Banten Jl Jendral A Yani No 72 Kota Serang, Jumat 28 Agustus 2020.

Mantan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten ini mengatakan, pengangguran menjadi salah satu masalah yang hingga saat ini masih terbilang sulit untuk dipecahkan. “Terlebih dengan adanya musibah besar yakni Covid-19. Angka pengangguran semakin bertambah saja,” katanya.

Baca Juga : Banyak Masyarakat Kehilangan Pekerjaan Akibat Covid-19, Pemprov Banten Gagal Kendalikan Pengangguran

Menurut dia, permasalahan pengangguran ini harus bisa segera diselesaikan. “Institute Kemandirian Dompet Dhuafa akan memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) agar bisa menciptakan usaha sendiri. Tentunya dengan berwirausaha, pengangguran yang ada bisa mendapatkan kesempatan untuk membuka usaha,” tuturnya.

Ia mengatakan, melalui pelatihan berkarakter, Institut Kemandirian Dompet Duafa berfokus kepada pengangguran usia produktif agar setelah keluar dari sekolah menengah atas, bisa mendapat bekal dan bisa membuka usaha sendiri.

"Adanya program Institute Kemandirian lahir berdasarkan dua sisi, yakni kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena itulah, Dompet Dhuafa melalui program Institut Kemandirian, bisa menjadi salah satu jalan agar semua pengangguran dalam usia produktif bisa lebih terlatih," ujarnya.

Tentunya, ucap dia, melalui pelatihan berkarakter yang dimiliki oleh program tersebut.
Di tahun ini, Institut Kemandirian akan lebih berfokus kepada atau berkonsentrasi untuk wirausaha demi menopang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Baca Juga : Angka Pengangguran di Banten Diprediksi Lebih Tinggi

Institute Kemandirian, kata Usman, telah memiliki konsep Diklat berkarakter. Bahkan saat ini juga memfokuskan untuk sosial enterprise, serta adanya pendampingan inkubasi usaha.

Ia menuturkan adanya pendampingan, Diklat atau juga pelatihan tersebut juga diharapkan bisa merubah paradigma masyarakat jika sukses tidak hanya menjadi PNS atau pekerja, tetapi dengan berwirausaha juga bisa menjadi salah satu jalannya.

“Tercatat sudah lebih dari 20 pelatihan atau Diklat yang dilaksanakan oleh Intitut Kemandirian,” tuturnya.

Dalam perbincangannya, Abdurahman juga menyampaikan harapannya terkait permasalahan pengangguran dalam usia produktif.

"Saya berharap dan menitip satu pesan agar seluruh anggota dewan dan pemerintah, untuk memberikan salah satu sedekah terbaik dengan membuat kebijakan yang memang pro terhadap rakyat," tuturnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah