1.079 Hektare Tanaman Padi di Kabupaten Serang Kekeringan, Begini Upaya DKPP

- 1 September 2023, 10:31 WIB
Penampakan lahan padi di Kabupaten Serang yang terdampak kekeringan di Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang.
Penampakan lahan padi di Kabupaten Serang yang terdampak kekeringan di Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Tanaman Padi terdampak kekeringan sawah di Kabupaten Serang semakin bertambah.

Hingga saat ini jumlah sawah kekeringan di Kabupaten Serang mencapai 1.079 hektare.

Bahkan sejumlah tanaman padi di Kabupaten Serang pun mengalami puso atau terancam gagal panen.

Baca Juga: Ikan Mati di Sungai Ciujung Kabupaten Serang, DLH Beberkan Analisa Penyebabnya

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan saat ini dampak kekeringan sudah semakin meluas akibat El Nino.

Kondisi tersebut bukan hanya terjadi di Kabupaten Serang namun juga di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data hingga 25 Agustus jumlah sawah kekeringan mencapai 1.079 hektare. Jumlah tersebut tersebar di 17 kecamatan dan 47 desa.

Dengan rincian sedang 839 hektare, sedang 224 hektare, dan berat 11 hektare, serta puso 5 hektare, dengan Desa Kebon Ratu Kecamatan Lebakwangi yang terluas 91 hektare. Usia tanam padi tersebut mulai dari 7 sampai 80 hari.

Akan tetapi pihaknya masih terus mengupayakan agar dilakukan pencegahan sehingga kekeringan tidak meluas.

DKPP sedang berkoordinasi dengan BBWSC3 untuk pinjam pompa.

"Seperti di Kecamatan Lebak Wangi, kita pinjam pompa mobile, kalau disana airnya habis kita isi lagi," ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu 30 Agustus 2023.

Ia mengatakan, bagi wilayah yang masih ada sumber air pihaknya mengupayakan dilakukan pompanisasi, dengan meminjam.

"Tapi ini fenomena alam tidak bisa mengingkari. Kita pasrah tunggu hujan saja. Kalau ada sumber air kita pompanisasi," ucapnya.

Suhardjo mengatakan, untuk bantuan benih di Kabupaten Serang telah diberikan oleh Kementrian Pertanian.

Kabupaten Serang ditunjuk sebagai penyangga ketahanan pangan nasional.

Untuk tahap pertama diberikan 1.000 hektare dan sudah ditanam di dua kecamatan yakni Tunjung Teja dan Mancak. Padi tersebut sudah ditanam pada Agustus.

"Ini dalam rangka menanggulangi El Nino, kita diperintah Kementan untuk penyangga ketahanan pangan di Indonesia," ujarnya .

Tahap kedua ditebar 5.000 hektare benih yang akan mulai tanam Oktober mendatang.

Kemudian bantuan tersebut kembali ditambah dari Kementan untuk 10.000 hektare, sehingga total 16.000 hektare di Kabupaten Serang.

Baca Juga: Ratusan Murid SDN 3 Kramatwatu Serang Diimunisasi, Divaksin MR dan HPV untuk Cegah Campak dan Kanker Serviks

"Untuk ketahanan pangan nasional kita diberikan kepercayaan Kementan 16.000 hektare," ucapnya.

Ia mengatakan, untuk 16.000 hektare ini total akan disebar di 20 kecamatan yang masih ada sumber air, sungai dan embung serta yang dapat diupayakan dengan pompanisasi.

Sementara seperti Bojonegara, Pulo Ampel dan Waringinkurung tidak dapat bantuan karena sudah tidak ada sumber air.

"Tirtayasa dan Tanara tidak dapat karena sungai Ciujung airnya payau air laut mulai naik tidak bisa untuk diambil airnya buat padi. Daerah yang panennya di bulan September seperti Kramatwatu, Padarincang, Kragilan tidak dapat," katanya.

Sedangkan untuk kekeringan masih diupayakan ada bantuan. Bantuan sendiri akan diberikan pada padi yang usia tanamnya diatas 14 hari.

"Kalau diatas 14 hari ada penggantian bibit, tapi kalau kelompok tani masuk asuransi pertanian otomatis ada penggantian Rp6 juta untuk benih dan olah lahan. Makanya kita akan inventarisasi kekeringan itu berapa hari setelah tebar. Kalau diatas 14 hari ada penggantian, kalau kurang gak ada (untuk diluar AUTP)," ucapnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah