Kisah Sultan Ageng Tirtayasa: Sultan Banten yang Gigih Melawan VOC dan Dikhianati Putranya Sendiri

- 23 September 2023, 18:47 WIB
Ilustrasi Masjid Agung Banten terkait kisah Sultan Ageng Tirtayasa yang merupakan Sultan ke 6 Kesultanan Banten.
Ilustrasi Masjid Agung Banten terkait kisah Sultan Ageng Tirtayasa yang merupakan Sultan ke 6 Kesultanan Banten. /Tangkapan layar YouTube /Menara Pembelajar

KABAR BANTEN - Sultan Ageng Tirtayasa merupakan Sultan Banten ke-6 yang memerintah Kesultanan Banten selama 32 tahun dari periode tahun 1651-1683. Sultan Ageng Tirtayasa berhasil membawa Kesultanan Banten menuju masa kejayaannya.

 

Selama berkuasa, Sultan Ageng Tirtayasa membawa Banten menjadi wilayah yang berkembang secara ekonomi. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan sultan dalam mengelola pelabuhan dan sumber daya alam, sehingga dapat menyejahterakan masyarakat.

Sultan Ageng Tirtayasa juga dikenal sebagai raja yang sangat menentang segala bentuk penjajahan asing atas daerah kekuasaannya, termasuk usaha VOC yang ingin menguasai Banten.

Awal Kehidupan

Sultan Ageng Tirtayasa lahir pada tahun 1631 dengan gelar Pangeran Surya. Ia merupakan putra Sultan al-Ma’ali Ahmad dan Ratu Martakusuma. Setelah ayahnya wafat, Pangeran Surya diangkat menjadi Sultan Muda bergelar Pangeran Dipati.

 

Kakeknya, Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdulkadir kembali berkuasa dan menjalankan pemerintahan di Banten. Pada tahun 1651, Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdulkadir wafat dan digantikan oleh Pangeran Adipati.

Kemudian Pangeran Adipati naik tahta menjadi Sultan Banten ke-6 dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah. Sementara julukan Ageng Tirtayasa berasal dari nama sebuah dusun bernama Tirtayasa di Kabupaten Serang, tempat Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah mendirikan keraton baru.

Perlawanan Terhadap VOC

Mengutip artikel Meninjau Kembali Sejarah Banten karya Usman Manor, selama memerintah Kesultanan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa sangat menentang monopoli dagang yang dijalankan VOC.

 

Hal ini yang membuat VOC berusaha melakukan blokade terhadap pelabuhan Banten. Usaha blokade dari VOC mendapatkan perlawanan dari Sultan Ageng Tirtayasa dan pasukannya.

Baca Juga: Maulana Hasanuddin, Raja Pertama Banten, Dinobatkan tahun 1525, Disebut Pangeran Saba Kingkin

Kesultanan Banten menjadikan Tangerang dan Angke sebagai garis terdepan pertahanan dalam menghadapi VOC. Pada 1652, Pasukan Kesultanan Banten menyerang Batavia yang dikuasai VOC.

Selama perang berlangsung, Sultan Ageng Tirtayasa melakukan hubungan kerja sama dengan kerajaan lain, seperti Cirebon, Mataram, Turki, Inggris, Perancis, dan Denmark.

 

Hal ini dilakukan untuk memperkuat kedudukan dan kekuatan Kesultanan Banten dalam menghadapi VOC. Dari kerja sama inilah Kesultanan Banten mendapatkan banyak bantuan berupa senjata api.

Pada 11 Mei 1658, Sultan Ageng Tirtayasa mengumumkan perang terhadap VOC. Pertempuran antara pasukan Kesultanan Banten dengan VOC berlangsung secara terus menerus mulai dari bulan Mei 1658 sampai dengan Juli 1659.

Dikhianati Putranya Sendiri

Meskipun dalam situasi perang, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil membuat Banten berkembang dengan pesat. Inilah yang menyebabkan Gubernur Jendral Ryklop van Goens mengirim surat yang ditujukan kepada Kerajaan Belanda untuk menguasai Kesultanan Banten.

 

VOC melakukan tipu muslihat dengan mengutus Sultan Haji untuk membujuk Sultan Ageng Tirtayasa menyerah. Sultan Haji adalah putra Sultan Ageng Tirtayasa yang memiliki kedekatan dengan VOC.

Baca Juga: Dibalik Kokohnya Kesultanan Banten, Ada Peran 2 Panglima Perang Mantan Punggawa Elit Pajajaran

Setelah berhasil dibujuk, Sultan Haji dan VOC berkhianat dengan mengepung iring-iringan Sultan Ageng Tirtayasa yang sedang menuju ke Keraton Surosowan pada tahun 1683. Akhirnya Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap, dan dipenjarakan di Batavia sampai meninggal pada tahun 1692.

Sultan Haji akhirnya naik tahta menjadi Sultan Banten pada 1683. Di masa pemerintahannya, Kesultanan Banten dan VOC menandatangani sebuah perjanjian. Perjanjian inilah yang menandai berakhirnya kekuasaan kesultanan Banten, dan dimulainya monopoli VOC atas Banten.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Kemenko PMK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah