Versi yang pertama adalah cerita tentang pembuatan gelang pada meriam Ki Amuk, yaitu sebuah meriam besar yang berada di Banten Lama.
Versi yang kedua adalah cerita rakyat yang menceritakan seorang putri di kerajaan, yang bernama Putri Arum yang kemudian dikenal sebagai Putri Cadasari.
Putri Cadasari ini akan dilamar oleh Pangeran Cunihin, kemudian Putri Cadasari ditolong oleh seorang kakek yang bernama Pandeglang.
Dan kemudian kakek itu disebut Ki Pande yang berubah menjadi seorang pemuda tampan.
Setelah Pangeran Cunihin melewati lubang berbentuk gelang pada batu keramat dan hilanglah kesaktian Pangeran Cunihin tersebut.
Maka akhirnya Putri Cadasari sangat berterima kasih kepada Ki Pandai yang telah berubah menjadi pangeran yang sangat tampan itu.
Lalu kemudian disebut sebagai Pangeran Pandeglang karena telah menyelamatkannya.
Dan singkat cerita mereka akhirnya menikah dan hidup bahagia selamanya.
Versi lainnya berdasarkan pada topografi bahwa Pandeglang berada di daerah dataran tinggi dari lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan topografi tersebut, Pandeglang berasal dari kata Pandeglang yang mengandung makna dari tempat tersebut dapat melihat dari berbagai arah.