Asal Usul dan Cerita Kapal Bosok di Curug Serang Banten, Ada Kisah Waliyullah Syekh Abdullah Anggadirepa

- 25 September 2023, 17:24 WIB
Asal Usul dan Cerita Kapal Bosok di Curug Serang Banten, Ada Kisah Waliyullah Syekh Abdullah Anggadirepa
Asal Usul dan Cerita Kapal Bosok di Curug Serang Banten, Ada Kisah Waliyullah Syekh Abdullah Anggadirepa /Kabar Banten /

KABAR BANTEN - Sejarah mengenai adanya Kapal Bosok ternyata sudah 400 Tahun yang lalu sudah ada di daerah Curug Serang Banten.

Banyak wisatawan atau penziarah yang datang ke Kapal Bosok ini, tapi tidak mengetahui cerita, sejarah dan asal usul yang sebenarnya.

Baca Juga: Makna dan Lirik Lagu Pejuang Garis Dua - Aviwkila, Cinta Tanpa Syarat Kepada Sang Anak

Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal Youtube Riri Febriana, sesuai dengan kisah dari Bapak Haji Tohiri Selaku Penjaga Kapal Bosok ini.

Sebagai juru kunci, sudah lama menjaga Kapal Bosok turun menurun, dari kakek sampai sekarang Pak Haji Tohiri ini yang menjaga Kapal Bosok.

Ada sejarah pohon yang sudah ratusan tahun tumbuh disitu, dan pohon tersebut tidak pernah mati, begitu aja tingginya tidak berubah, bunganya hidup bermekaran, jika gugur, hidup kembali begitu terus selama ratusan tahun.

 

Jarang orang yang bisa mengetahui sejarah pohon tersebut, karena tidak semua orang tahu sejarah pohon tersebut.

Jangankan para wisatawan atau penziarah, bahkan pekerja di Kapal Bosok pun belum tentu tahu sejarah pohon tersebut. Hanya orang tertentu atau terpilih yang di ceritakan sejarah pohon tersebut.

Sejak adanya pandemi, pemasukan Kapal Bosok sangat merosot hampir 100% dan akses menuju ke Kapal Bosok ini harus banyak diperbaiki.

Dan Kapal Bosok mempunyai keinginan untuk membangun masjid untuk shalat para pengunjung.


Lokasi dan alamat Kapal Bosok Serang terletak di kawasan Drangong, Desa Curugmanis, Kecamatan Curug, Serang Banten.

Kapal Bosok berjarak 17 kilometer dengan waktu tempuh 41 menit dari pusat Kota Serang Banten.

Kapal Bosok mempunyai bentuk seperti kapal, unik. Awalnya sempat dikira bukan masjid karena arsitektur bangunan yang menyerupai kapal.

Masjid berlantai tiga ini dibangun sejak tahun 2014 lalu, namun baru diselesaikan Mei 2017. Bangunan masjid ini memang diambil dari sisi sejarah pada abad sejarah Kerajaan Banten.

Di tanah wakaf ini terletak Makam Syekh Abdullah Anggadirepa yang dimakamkan di pemakaman ini, dan dijadikan tempat berziarah warga sekitar.

Selain wisata religi, Kapal Bosok juga dijadikan tempat rekreasi warga Serang Banten.

Mengapa bisa dinamai Kapal Bosok sebetulnya karena sampai sekarang sudah 400 tahun kurang lebih berada di sini.

Bahasa Jawa bosok ya artinya busuk sepertinya jadi terpaksa terdampar disini sampai busuk.

Pada waktu perjuangan menyebarkan agama Islam, Syekh Abdullah Anggadirepa ditawan karena pada waktu itu dianggap membangkang penjajah.

Kemudian dibuang ke laut, dan setengah perjalanan kapalnya terbawa arus ke daratan, sampai sekarang bersandar.

Padahal jaraknya cukup lumayan jauh dari Banten Karangantu Banten. Akan tetapi ternyata Kapal Bosok itu bisa terdampar ke sini.

Baca Juga: Pemkot Serang Sebut Tumpukan Sampah di Cibanten Ulah Masyarakat

Kapal yang terdampar di lokasi ini dan tinggal puing-puing dijuluki Kapal Bosok. Ada beberapa baut-baut yang masih utuh kini di simpan di atas bangunan masjidnya. ***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Riri Febriana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah