Sejarah Gedung Joeang 45 Serang Banten, Ada Kisah Nyata Perjuangan Rakyat Melawan Kolonial

- 13 Oktober 2023, 15:38 WIB
Sejarah Gedung Joeang 45 Serang Banten, Ada Kisah Nyata Perjuangan Rakyat Melawan Kolonial
Sejarah Gedung Joeang 45 Serang Banten, Ada Kisah Nyata Perjuangan Rakyat Melawan Kolonial /Kabar Banten /

Namun perbedaan iklim dan kondisi alam antara Eropa subtropis dan Asia Tenggara tropis membawa dampak ketidaknyamanan bangsa Eropa khususnya bangsa Belanda di Indonesia yang bersifat sementara atau temporary, maka para arsitek Eropa menerapkan struktur bangunan dengan model dinding tebal dan tinggi, agar pola sirkulasi udara yang cepat masuk ke dalam ruangan melalui ventilasi maupun pintu yang lebar dan berteras.

Selain itu untuk melengkapi komponen arsitektur pada bangunan dibuat memiliki corak tersendiri, seperti digunakan jendela atau pintu dalam jumlah yang banyak atau mencirikan satu sisi tampilan dari bangunan kolonial itu sendiri. Agar tercipta suatu kondisi yang lebih serasi dengan nyaman maka vegetasi di lingkungan sekitar pun ditata sedemikian rupa.

Bangunan Gedung Juang 45 pada masa awalnya difungsikan sebagai barak militer Belanda atas usulan dari Letnan Jenderal Anting pada Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang tertuang dalam suratnya tanggal 29 Agustus tahun 1818, bangunan ini didirikan untuk memenuhi fasilitas keamanan pada kota keresidenan dari pemberontakan dan gangguan keamanan lainnya.

Selain itu alasan lain didirikan gedung tersebut karena kondisi tangsi militer yang dulu sudah rusak dan akibat masih banyaknya kekacauan serta pemberontakan dari ketidakpuasan orang-orang Banten.

Setelah dihancurkannya Keraton Surosowan Banten pada masa pendudukan Jepang bangunan ini diambil oleh tentara Jepang, dan dialihfungsikan sebagai markas polisi militer Jepang atau yang dikenal sebagai Kompetei atau Satuan Polisi Militer.

Satuan polisi militer Jepang yang terkenal dengan kekejamannya yang ditempatkan di seluruh wilayah Jepang termasuk daerah jajahannya, pendudukan Jepang di kota Serang tidak berlangsung lama, karena masyarakat yang pada masa itu dibantu oleh tentara keamanan rakyat atau TKR di Serang Banten melakukan penyerbuan dan melucuti senjatanya.

Pada akhirnya berhasil diduduki oleh masyarakat Banten dan membuahkan hasil. Penyerangan tersebut dipimpin oleh Kyai Haji Sam'un pada tanggal 10 Oktober 1945.

Bentuk arsitektur bangunan Gedung Joeang 45 berdenah persegi panjang, luas bangunan kurang lebih 863,19 persegi panjang, luas lahannya 4000 meter persegi, dan tinggi bangunannya mencapai 11 meter.

Bangunan ini memiliki tiga buah anak tangga pada bagian depan dan tiga teras di setiap sisinya.

Bangunan Gedung Joeang 45 ini pada awalnya hanya berupa tiga buah gedung yang bentuknya sama, namun sekarang Gedung Joeang yang masih menunjukkan bentuk keasliannya dijadikan sebagai kantor Dewan Harian Daerah Pejuang 45.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Youtube rin ndakece


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah